dc.description.abstract | Kerusakan formasi dapat terjadi sepanjang waktu sebagai akibat negatif dari aktifitas-aktifitas yang terjadi atau yang dilakukan pada sumur mulai dari aktifitas pemboran, penyemenan, komplesi sumur dan perforasi serta pada saat sumur itu berproduksi. Terjadinya kerusakan formasi ini akan menyebabkan mengecilnya harga permeabilitas dan menurunnya produktivitas suatu sumur, sehingga qo akan turun.
Pada dasarnya analisa Pressure Build-Up dilakukan pertama-tama dengan memproduksi sumur selama suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap (konstan), kemudian menutup sumur tersebut. Penutupan sumur ini menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebagai fungsi waktu (tekanan yang dicatat ini biasanya adalah tekanan dasar sumur). Tahapan-tahapan analisa Pressure Build-Up dengan metode Horner adalah persiapan data pendukung seperti data produksi (tp, qo, rw, Pwf), data PVT (µo, Bo, Ct), data reservoir (Φ,h) dan data PBU (Pws, t), kemudian membuat grafik log-log plot dengan plot Δt vs ΔP. Dari hasil plot tersebut dapat diperoleh nilai end of wellbore storage ditambah 1-1,5 cycle untuk menentukan awal dari tekanan yang tidak terpangaruh wellbore storage, dan terakhir membuat grafik semilog plot (Horner plot) dengan plot Pws vs ,dari hasil Horner Plot dan end of wellbore storage diperoleh harga slope, P1jam dan P* yang akan digunakan untuk menghitung harga permeabilitas, skin, produktivitas indeks, dan flow efficiency. | en_US |