USULAN KEBUTUHAN MATERIAL DRILLING MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (STUDI KASUS: PERTAMINA EP REGION 3 ZONA 9 SANGA SANGA FIELD)
Abstract
PT Pertamina EP region 3 zona 9 Sanga sanga merupakan anak perusahaan PHI yang
beroperasi pada bidang hulu migas sesuai prinsip ESG (Environment, Social, dan
Governance) di Sanga sanga, Kalimantan Timur. Perusahaan ini memiliki divisi Supply
Chain Management yang bertugas untuk memasok material ke seluruh divisi sesuai
kebutuhan user di divisi lain. Aktivitas utama yang dilakukan fungsi SCM adalah
penerimaan (receiving), pergudangan atau penyimpanan (storaging), dan pemasokan
material ke seluruh divisi (supplying). Berdasarkan data kebutuhan kotor dari keempat
material drilling tahun 2024 dan persediaan yang tersedia di gudang, terdapat kekurangan
persediaan (stockout) sebesar 23.86% pada drilling casing, 20% pada rock bit, 100%
centralizer, dan stockout sebesar 4,01% pada tubing. Kekurangan persediaan ini dapat
mengakibatkan penundaan jadwal pengeboran sehingga tujuan dari penelitian ini adalah
memberikan usulan perencanaan pemesanan dengan pendekatan Material Requirement
Planning dengan metode lot sizing terbaik agar total biaya persediaan yang dikeluarkan
semakin kecil dan kuantitas persediaan tersedia sesuai dengan kebutuhan di proyek drilling
2024. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penerapan penentuan ukuran
lot dengan metode Lot for Lot dan Periodic Order Quantity pada keempat material drilling
dengan membandingkan kedua metode tersebut terhadap metode existing untuk
mendapatkan kebijakan lot sizing terbaik. Penelitian ini menggunakan data bill of material,
kebutuhan material drilling tahun 2024, biaya pemesanan, dan biaya penyimpanan.
Berdasarkan hasil perhitungan dari kedua metode, metode Lot for Lot dapat menghasilkan
total biaya persediaan yang lebih rendah dari Periodic Order Quantity pada perencanaan
pemesanan material casing drilling, centralizer, dan tubing dengan penghematan total biaya
persediaan masing masing sebesar 55%, 55%, dan 93%. Sedangkan metode Periodic Order
Quantity mampu menghasilkan penghematan pada total biaya persediaan rock bit sebesar
26%.