dc.description.abstract | Alginat, polisakarida alami yang banyak terdapat pada alga coklat, memiliki berbagai aktivitas biologis seperti antiviral, antitumor, antioksidan, antimikroba, dan antikoagulan. Alginat telah terbukti memiliki aktivitas antiviral secara in vitro. Sayangnya, besarnya berat molekul Alginat menyebabkan sulitnya Alginat menembus membran sel (terabsorpsi di usus) sehingga menghasilkan bioavalibitas Alginat yang rendah di pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis oligosakarida alginat dan bentuk tersulfasinya. Penelitian dilakukan melalui tahapan depolimerisasi alginat dengan metode refluks dan microwave , diikuti dengan proses sulfasi menggunakan kompleks piridin-klorosulfonat. Hasil depolimerisasi dengan metode refluks menghasilkan oligosakarida alginat dengan persentase hasil 86% dibandingkan metode microwave yang menghasilkan oligosakarida alginat sebesar 97%. Analisis FTIR terhadap produk menunjukkan adanya perbedaan struktur dan gugus fungsi antara alginat dan oligosakarida alginat hasil depolimerisasi. Penentuan berat molekul dilakukan dengan mengukur absorbansi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil perhitungan, terjadi penurunan berat molekul sampel alginat dari 35.923,159 g/mol menjadi 1.443,087 g/mol untuk oligosakarida alginat hasil depolimerisasi refluks, dan 982,057 g/mol untuk oligosakarida alginat hasil depolimerisasi microwave. Proses sulfasi dilakukan dengan reagen piridin-asam klorosulfonat, yang menambahkan gugus sulfat ke dalam oligosakarida alginat. Analisis kadar sulfat dilakukan dengan metode turbidimetri menggunakan gelatin-BaCl₂. Hasil analisis menunjukkan peningkatan signifikan kadar sulfat dari 1,34 mmol/L pada alginat murni menjadi 7,72 mmol/L pada oligosakarida alginat tersulfasi. Hal ini menunjukkan keberhasilan proses sulfasi dalam menambahkan gugus sulfat pada struktur oligosakarida. Diharapkan oligosakarida alginat dan bentuk tersulfasinya yang dihasilkan dapat menjadi kandidat potensial untuk aplikasi biomedis, salah satunya sebagai agen antiviral berbasis senyawa alam dari sumber daya kelautan Indonesia | en_US |