Isolasi Senyawa Flavonoid Pada Daun Sukun (Artocarpus altilis (Park. Forsberg) dan Uji Aktivitas Antioksidan Menggunakan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl)
Abstract
Daun sukun (Artocarpus altilis (Park.) Forsberg) telah lama digunakan sebagai obat tradisional dan diketahui mempunyai potensi antioksidan alami. Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid yang terkandung di dalamnya. Penelitian mengenai isolasi flavonoid dari daun sukun telah banyak dilakukan, tetapi aktivitas antioksidan dari fraksi kaya flavonoid yang diperoleh masih belum banyak diujikan. Pada penelitian ini, ekstraksi daun sukun dilakukan menggunakan metode maserasi (ME) dan ultrasound microwave-assisted extraction (UMAE). Kadar total flavonoid (KTF) ekstrak ME sebesar 407,923 ± 0,762 mg QE/g dan aktivitas antioksidan (IC50) sebesar 11,48 µg/mL, merupakan peroleh yang tertinggi jika dibandingkan dengan ekstrak UMAE. Berdasarkan perolehan tersebut, ekstrak ME dilanjutkan pada proses fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum. Tiga fraksi kaya flavonoid yang diperoleh dari 3 eluen yang berbeda diujikan kadar total flavonoid serta aktivitas antioksidannya. Hasil menunjukkan fraksi yang diperoleh dari eluen etil asetat 100% memiliki nilai kadar total flavonoid dan antioksidan yang paling tinggi. Melalui serangkaian proses pemurnian, senyawa flavonoid murni berhasil diperoleh dan diidentifikasi sebagai 2-geranil-2',4',3,4 tetrahidroksi dihidrokalkon berdasarkan spektrum 1H, 13C, HMBC dan HSQC NMR (Nuclear Magnetic Resonance).