dc.description.abstract | Air merupakan sumber daya alam vital yang memiliki peran utama dalam menjaga keberlangsungan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Selain berfungsi sebagai medium pengangkutan nutrisi, air juga menjadi sumber energi dan memenuhi berbagai kebutuhan esensial makhluk hidup. Salah satu sumber air baku utama di Kecamatan Cengkareng, Jakarta adalah Sungai Mookervart dan sebagai penampungan sumber air baku dibuat waduk yang bernama Waduk Daan Mogot. Namun, kualitas air Sungai Mookervart telah mengalami penurunan kualitas yang signifikan, terutama terkait kekeruhannya, yang mencapai tingkat 100 NTU. Nilai kekeruhan ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan No. 492 tahun 2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, yaitu sebesar 5 NTU. Untuk menghasilkan air yang aman, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah menjaga parameter fisik, kimiawi, dan mikrobiologi dari sumber air agar memenuhi standar kualitas yang berlaku. Salah satu tahapan penting dalam proses ini adalah koagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis koagulan yang optimal untuk diterapkan di IPA Mookervart dan menganalisis hasil dosis koagulan optimum. Berdasarkan hasil uji jar test dengan standar PAM JAYA menggunakan alat jar test 4 blade didapatkan dosis optimum koagulan ACH yaitu sebesar 83,0 ppm dengan menghasilkan turbiditas air sebesar 1,97 NTU. Pada hasil uji jar test berdasarkan kondisi unit eksisting, belum didapatkan dosis optimum karena hasil kekeruhan dari pembubuhan dosis 55 mg/l hingga 96 mg/l terus menurun. | en_US |