Delineasi Zona Mineralisasi Berdasarkan Data Resistivitas dan Polarisasi Terimbas (IP) pada Prospek Ciemas

Abstract

Pembentukan mineral berasosiasi dengan emas memiliki kaitan yang erat dengan struktur yang mengontrol mineralisasi dan pembentukan alterasi pada zona prospeksi emas di wilayah IUP PT Wilton Wahana Indonesia Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Metode Resistivitas dan Polarisasi Terimbas (IP) merupakan metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui respon resistivitas dan chargeabilitas batuan, zona alterasi dan mineralisasi, serta dapat mendelineasi potensi zona mineralisasi emas pada lokasi penelitian. Sembilan lintasan Resistivitas-IP dengan panjang ±470m, berkonfigurasi wenner dengan jarak antara elektroda 10m diolah dan dimodelkan menggunakan perangkat lunak RES2DINV dengan pendekatan “Robust data constraint”. Algoritma ini digunakan karena keterdapatan noise yang cukup tinggi pada data, sehingga model optimum yang diperoleh menghasilkan RMS error <10%. Hasil dari pemodelan menunjukkan sebaran nilai resistivitas dan chargeabilitas pada daerah penelitian dari 8.82 – 8832 Ohm.m dan 0.05 – 68 msec. Penyusunan sembilan model resistivitas dalam bentuk diagram pagar serta divisualisasikan secara 3D menunjukkan adanya kontras resistivitas yang kontinu seperti struktur patahan atau sesar yang berarah Barat Daya (SW) – Timur Laut (NE). Pola kontrasi resistivitas yang ditemukan berkesesuaian dengan orientasi sesar Cibak yang dapat dianalisasi lebih lanjut sebagai struktur yang mengontrol pergerakan dari fluida hidrotermal pada area penelitian. Selain itu, pada sekitar zona struktur patahan tersebut memiliki nilai resistivitas 230 – 1056 Ohm.m dengan chargeabilitas 41.2 – 57 msec yang diinterpretasikan sebagai batuan induk dengan kandungan kuarsa yang membawa mineral sulfida. Zona-zona yang berada di sekitar struktur dengan nilai resistivitas dan chargeabilitas tinggi diinterpretasikan sebagai zona prospek terbentuknya mineralisasi emas pada area penelitian.