• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • CHEMICAL ENGINEERING (TEKNIK KIMIA)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CE)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • CHEMICAL ENGINEERING (TEKNIK KIMIA)
    • DISSERTATIONS AND THESES (CE)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH KONDISI OPERASI EKSTRAKSI SENYAWA CAPSAICIN DARI CABAI MERAH MERAH (C. ANNUUM L.) DENGAN METODE MASERASI MENGGUNAKAN PELARUT MICELLAR TERHADAP SIFAT FISIK KIMIA HASIL EKSTRAK

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (819.3Kb)
    Abstrak dan Daftar Konten.pdf (384.8Kb)
    BAB I.pdf (364.9Kb)
    BAB II.pdf (1.119Mb)
    BAB III.pdf (909.6Kb)
    BAB IV.pdf (927.9Kb)
    BAB V.pdf (337.4Kb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (6.271Mb)
    Date
    2024-08-15
    Author
    Bija, Tirani Chrisanty
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Cabai merah (C. annum l.) merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia yang terkenal dengan kandungan capsaicin, senyawa bioaktif yang memiliki berbagai manfaat kesehatan seperti antioksidan, penurun kolesterol, dan anti-kanker. Namun, metode ekstraksi capsaicin konvensional seringkali menggunakan pelarut organik yang berbahaya bagi lingkungan dan kurang efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode ekstraksi capsaicin yang lebih efisien dan ramah lingkungan dengan menggunakan pelarut micellar. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh variasi jenis surfaktan (Tween 80 dan Tween 20), konsentrasi surfaktan, suhu, dan waktu ekstraksi terhadap rendemen dan kualitas capsaicin yang dihasilkan. Metode yang digunakan adalah ekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut micellar. Proses ekstraksi dilakukan dengan variasi jenis surfaktan (Tween 80 dan Tween 20), konsentrasi surfaktan (4%, 5%, 6% untuk Tween 80 dan 5%, 6%, 7% untuk Tween 20), suhu (28°C, 40°C, 60°C), dan waktu ekstraksi (4, 5, dan 6 jam). Analisis kadar capsaicin dilakukan menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC), dan Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) reader untuk pengujian kadar total fenol, flavonoid, dan aktivitas antioksidan menggunakan reagen 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pelarut micellar dapat mendekati efisiensi ekstraksi capsaicin dengan penggunaan pelarut etanol 96%. Kondisi optimal untuk ekstraksi capsaicin adalah menggunakan Tween 80 dengan konsentrasi 6%, pada suhu 28°C, dan waktu ekstraksi selama 5 jam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode maserasi dengan pelarut micellar merupakan alternatif yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk ekstraksi capsaicin dari cabai merah.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12729
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (CE)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV