Proyeksi Genangan Banjir Akibat Perubahan Iklim Berdasarkan Dataset MRI-ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1 Pada Sungai Trunen Ibu Kota Nusantara
Abstract
Perubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap banyak sektor di wilayah yang luas
dan dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu dampak yang ditimbukan adalah bencana banjir.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan curah hujan, debit banjir dan proyeksi
genangan banjir pada akhir abad ke-21 di Sungai Trunen Ibu Kota Nusantara sebagai dampak
perubahan iklim yang didasarkan pada dataset model iklim MRI-ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik statistical downscaling untuk memperkecil
skala data hujan hasil proyeksi masa depan dari skala global dan regional, dan melakukan analisis
hidrologi serta hidraulika terhadap data curah hujan yang diperoleh melalui proyeksi model MRI ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1, dengan data observasi GSMaP pada tahun 1998-2023. Berdasarkan
analisis yang telah dilakukan didapatkan, dari keenam model dataset yang dianalisis pada penelitian
yang ini, empat diantaranya yaitu, CNRM SSP 585, MRI SSP 126, MRI SSP 245, dan MRI SSP 585
menunjukkan bahwa curah hujan mengalami kenaikan yang signifikan di akhir abad ke-21,
sementara dua lainnya yaitu, CNRM SSP 126 dan CNRM SSP 245 menunjukkan hasil yang
sebaliknya. Debit banjir terbesar dihasilkan dari model MRI SSP 585 untuk periode ulang 2 tahun
sebesar 7.8 m³/detik dan periode ulang 100 tahun sebesar 17.8 m³/detik. Sedangkan debit terkecil
dihasilkan dari model CNRM SSP 126 sementara untuk kondisi eksisting menghasilkan debit yang
berada ditengah-tengah. Model genangan banjir 2D menghasilkan luas genangan banjir untuk
periode ulang 2 tahun saat kondisi eksisting 0.12 km², dan model MRI SSP 585 memberikan luasan
terbesar yaitu sebesar 0.148 km² atau naik sebesar 23.6%. Sedangkan model CNRM SSP 126
menghasilkan luas genangan sebesar 0.106 km² atau turun 11% daru kondisi eksisting. Untuk periode
ulang 100 tahun, genangan banjir saat kondisi eksisting 0.146 km², model MRI SSP 585 menghailkan
luas genangan sebesar 0.275 km² atau naik 46% dari kndisi eksisting, kemudian model CNRM SSP
126 menghasilkan genangan sebesar 0.163 km² atau naik 11.5% dari kondisi eksisting. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan curah hujan yang
akan berakibat pada terjadinya bencana banjir di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan strategi
mitigasi dan adaptasi yang komprehensif untuk meminimalkan dampak banjir yang terjadi di Sungai
Trunen Ibu Kota Nusantara.