Show simple item record

dc.contributor.authorPrasetia, Tegar Gilang
dc.date.accessioned2024-08-15T11:25:10Z
dc.date.available2024-08-15T11:25:10Z
dc.date.issued2024-08-06
dc.identifier.citation-en_US
dc.identifier.issn-
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12739
dc.descriptionLaporan Tugas Akhiren_US
dc.description.abstractPerubahan iklim memiliki dampak yang sangat besar terhadap banyak sektor di wilayah yang luas dan dalam jangka waktu yang panjang. Salah satu dampak yang ditimbukan adalah bencana banjir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan curah hujan, debit banjir dan proyeksi genangan banjir pada akhir abad ke-21 di Sungai Trunen Ibu Kota Nusantara sebagai dampak perubahan iklim yang didasarkan pada dataset model iklim MRI-ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik statistical downscaling untuk memperkecil skala data hujan hasil proyeksi masa depan dari skala global dan regional, dan melakukan analisis hidrologi serta hidraulika terhadap data curah hujan yang diperoleh melalui proyeksi model MRI ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1, dengan data observasi GSMaP pada tahun 1998-2023. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan didapatkan, dari keenam model dataset yang dianalisis pada penelitian yang ini, empat diantaranya yaitu, CNRM SSP 585, MRI SSP 126, MRI SSP 245, dan MRI SSP 585 menunjukkan bahwa curah hujan mengalami kenaikan yang signifikan di akhir abad ke-21, sementara dua lainnya yaitu, CNRM SSP 126 dan CNRM SSP 245 menunjukkan hasil yang sebaliknya. Debit banjir terbesar dihasilkan dari model MRI SSP 585 untuk periode ulang 2 tahun sebesar 7.8 m³/detik dan periode ulang 100 tahun sebesar 17.8 m³/detik. Sedangkan debit terkecil dihasilkan dari model CNRM SSP 126 sementara untuk kondisi eksisting menghasilkan debit yang berada ditengah-tengah. Model genangan banjir 2D menghasilkan luas genangan banjir untuk periode ulang 2 tahun saat kondisi eksisting 0.12 km², dan model MRI SSP 585 memberikan luasan terbesar yaitu sebesar 0.148 km² atau naik sebesar 23.6%. Sedangkan model CNRM SSP 126 menghasilkan luas genangan sebesar 0.106 km² atau turun 11% daru kondisi eksisting. Untuk periode ulang 100 tahun, genangan banjir saat kondisi eksisting 0.146 km², model MRI SSP 585 menghailkan luas genangan sebesar 0.275 km² atau naik 46% dari kndisi eksisting, kemudian model CNRM SSP 126 menghasilkan genangan sebesar 0.163 km² atau naik 11.5% dari kondisi eksisting. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat menyebabkan perubahan curah hujan yang akan berakibat pada terjadinya bencana banjir di masa depan. Oleh karena itu, diperlukan strategi mitigasi dan adaptasi yang komprehensif untuk meminimalkan dampak banjir yang terjadi di Sungai Trunen Ibu Kota Nusantara.en_US
dc.publisher-en_US
dc.relation.ispartofseries-;-
dc.subjectBanjir, Debit banjir, Perubahan iklim, Genangan Banjiren_US
dc.titleProyeksi Genangan Banjir Akibat Perubahan Iklim Berdasarkan Dataset MRI-ESM 2.0 dan CNRM-ESM 2.1 Pada Sungai Trunen Ibu Kota Nusantaraen_US
dc.title.alternative-en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record