IDENTIFIKASI ENDAPAN NIKEL LATERIT MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY (ERT) PADA LAPANGAN “X” DI WILAYAH POMALAA, SULAWESI TENGGARA
Abstract
Endapan nikel laterit di daerah Pomalaa terdapat pada batuan ultramafik. Secara vertikal, model pengendapan nikel di daerah ini terdiri dari empat zona utama, yaitu lapisan tanah atas, saprolit, limonit, dan batuan dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi endapan nikel laterit menggunakan nilai resistivitas dan mengkorelasikannya dengan data pemboran. Akuisisi data resistivitas dilakukan dengan metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) yang meliputi pengukuran resistivitas di permukaan tanah dengan menggunakan sejumlah elektroda. Metode ini memungkinkan pemetaan sebaran resistivitas bawah permukaan secara lateral dan vertikal, sehingga menghasilkan citra bawah tanah yang komprehensif. Konfigurasi elektroda yang digunakan adalah Konfigurasi Dipole-Dipole.Pemodelan inversi data resistivitas dilakukan dengan perangkat lunak Res2DInv, yang menggunakan metode robust inversion untuk memastikan akurasi yang tinggi. RMS erroryang dihasilkan oleh setiap lintasan pemodelan kurang dari 10%. Hasil pemodelan menunjukkan nilai resistivitas terukur untuk setiap zona sebagai berikut:lapisan tanah atas (top soil) dan saprolit (rocky saprolite) memiliki resistivitas antara 10-90 Ωm, lapisan tanah bawah berupa saprolit (saprolite bottom) antara 100-250 Ωm, dan lapisan bedrock antara 300-800 Ωm. Berdasarkan korelasi antara data resistivitas 2D dengan data pemboran, ketebalan endapan nikel laterit di daerah penelitian diperkirakan antara ±10-20 meter.