dc.contributor.author | Syarief, Oriza | |
dc.date.accessioned | 2024-08-17T12:44:17Z | |
dc.date.available | 2024-08-17T12:44:17Z | |
dc.date.issued | 2024-03-05 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12887 | |
dc.description | Tekanan dalam reservoir minyak dan gas memiliki peran krusial dalam menentukan
metode ekstraksi migas dari bawah tanah ke permukaan pada industri perminyakan. Ekstraksi
ini umumnya terbagi menjadi dua metode: natural flow, yang memanfaatkan tekanan alami
reservoir, dan artificial lift, yang diterapkan ketika tekanan alami tidak mencukupi. Natural
flow memungkinkan fluida naik ke permukaan tanpa bantuan mekanis, sedangkan artificial
lift digunakan untuk mendukung atau meningkatkan produksi ketika tekanan reservoir tidak
lagi memadai atau target produksi tidak terpenuhi.
Seiring berjalannya waktu produksi, penurunan tekanan pada reservoir merupakan
fenomena yang tak terelakkan, yang berdampak langsung pada penurunan laju alir fluida ke
permukaan. Ini sering kali mengakibatkan produksi yang tidak mencapai target yang
diharapkan, menjadi tantangan utama dalam operasi sumur. Sebagai solusi, pemasangan
sistem artificial lift diimplementasikan untuk memfasilitasi pergerakan fluida dari bawah
tanah ke permukaan.
Sumur OS-02 dan OS-20 merupakan sumur yang mulanya menggunakan artificial
lift berupa Sucker Rod Pump (SRP), namun seiringnya waktu terjadi penurunan laju alir
fluida yang diproduksikan yang cukup signifikan. Oleh karenanya diputuskan untuk
mengganti jenisnya menjadi ESP dimana pompa ini mampu mengoperasikan kapasitas yang
lebih besar dan efektif dalam mengatasi penurunan tekanan reservoir yang dapat
mempengaruhi laju produksi serta memiliki keunggulan dalam mengelola fluida dengan
karakteristik tertentu, seperti viskositas tinggi, yang dapat menghambat kinerja Sucker Rod
Pump (SRP) sehingga diharapkan juga bawah ESP ini nantinya dapat meningkatkan efisiensi
volumetrik pompa, yang berkontribusi pada peningkatan produksi. ESP termasuk jenis
pompa yang bekerja dengan memanfaatkan elektrik untuk mengangkat fluidanya. Sebelum
ESP dipasang di lubang sumur, ESP harus didesain untuk mencapai laju target produksi yang
diinginkan.
Dalam proses desain, penting untuk mengoptimalkan setiap komponen dari sistem
pompa ESP agar dapat mencapai target produksi yang diinginkan. Faktor-faktor seperti
kedalaman penempatan pompa (Pump Setting Depth), jumlah stages, dan frekuensi
operasional memiliki dampak signifikan terhadap volume fluida yang dihasilkan ke
permukaan. Oleh karena itu, analisis sensitivitas diperlukan untuk memastikan bahwa setiap
komponen ESP beroperasi dengan efisiensi maksimal, yang pada gilirannya akan
Universitas Pertamina - 2
memberikan wawasan tentang pengaruhnya terhadap laju produksi fluida.
ESP merupakan jenis pompa sentrifugal multistage di mana setiap stage terdiri dari
diffuser dan impeller. Kedalaman penempatan pompa mempengaruhi jumlah stage yang
diperlukan dalam sumur. Untuk mengatur produksi, sensitivitas terhadap komponen seperti
variable speed drive (VSD) dan frekuensinya dapat dioptimalkan, sehingga meningkatkan
efisiensi kinerja ESP.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Studi kasus dengan menganalisis
pengaruh parameter seperti kedalaman penempatan pompa, jumlah Stages, dan frekuensi
terhadap efisiensi pompa. Hal ini dilakukan untuk memastikan pencapaian laju produksi
fluida sesuai dengan target yang telah ditetapkan. | en_US |
dc.description.abstract | Penelitian ini membahas penggunaan pompa Electric Submersible Pump (ESP) dalam
mengatasi penurunan tekanan reservoir dan meningkatkan produksi minyak dan gas. Sumur OS 02 dan OS-20 awalnya menggunakan Sucker Rod Pump (SRP), tetapi mengalami penurunan laju
alir yang signifikan. Oleh karena itu, ESP dipilih sebagai solusi alternatif. ESP memiliki kapasitas
yang lebih besar dan efisiensi volumetrik yang lebih tinggi. Dalam proses desain ESP, faktor-faktor
seperti kedalaman penempatan pompa, jumlah stages, dan frekuensi dianalisis untuk memastikan
pencapaian target produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan studi kasus yang
menggali pengaruh parameter tersebut terhadap efisiensi pompa. Hasil penelitian ini dapat
memberikan wawasan tentang pengoptimalan sistem ESP untuk meningkatkan produksi minyak
dan gas di sumur yang serupa.
Berdasarkan Pompa ESP yang tersedia pada perusahaan tempat penelitian dilakukan pompa
yang paling cocok untuk dipasang pada sumur OS-02 dan OS-20 merupakan EJP-IND1750.
Pasa sumur OS-02 setelah dilakukan sensitivitas dan dicocokan dengan unit pompa yang
tersedia didapatkan bahwa Sumur OS-02 mencapai laju target produksi 1182,62 STB/Day pada
pump setting depth 1132 m atau 3714 ft, frekuensi 51 Hz sebanyak 176 stages, dan Power 37.68
Hp sedangkan pada sumur OS-20 setelah dilakukan sensitivitas dan dicocokan dengan unit pompa
yang tersedia didapatkan bahwa Sumur OS-20 mencapai laju target produksi 1186.33 STB/Day
pada pump setting depth 1007 m atau 3303 ft, frekuensi 50 Hz sebanyak 192 stages, dan Power
39.307 Hp.
Pada sumur OS-02 setelah dilakukan perhitungan saat menggunakan ESP laju alir fluida
yang diproduksikan naik dari 48% AOFP hingga menjadi 81% dengan gain oil 13.7 BOPD
sedangkan pada sumur OS-20 setelah dilakukan perhitungan saat menggunakan ESP laju alir fluida
yang diproduksikan naik dari 28% AOFP hingga menjadi 81% dengan gain oil 35.22 BOPD. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.subject | Desain pompa, Electric Submersible Pump, produksi, ESP, optimasi, uji sensitivitas. | en_US |
dc.title | DESAIN POMPA ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) PADA SUMUR OS-02 DAN OS-20 UNTUK OPTIMASI PRODUKSI PADA LAPANGAN PRABUMULIH | en_US |
dc.title.alternative | ELECTRIC SUBMERSIBLE PUMP (ESP) PUMP DESIGN IN OS 02 AND OS-20 WELLS FOR PRODUCTION OPTIMIZATION IN THE PRABUMULIH FIELD | en_US |