dc.contributor.author | Rahmah, Tazkia | |
dc.date.accessioned | 2020-07-15T11:51:12Z | |
dc.date.available | 2020-07-15T11:51:12Z | |
dc.date.issued | 2020-07-15 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/1294 | |
dc.description | Kebutuhan energi pada era revolusi industri 4.0 masih bergantung pada sektor minyak dan gas bumi meskipun sudah terdapat pilihan energi baru dan terbarukan. Mobilitas yang mudah dan murah merupakan faktor utama mengapa sektor ini masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Eksplorasi dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi geologi bawah permukaan dan media untuk menemukan sumber energi minyak/gas baru di wilayah kerja yang telah ditentukan sebagai wujud dari ketahanan energi nasional berdasarkan UU Migas No. 22 tahun 2001.
Metode geofisika yang umum digunakan dalam eksplorasi hidrokarbon adalah metode seismik. Sejak tahun 1920 metode seismik telah digunakan sebagai metode untuk melihat dan menganalisis kondisi bawah permukaan dengan kaidah dan prinsip geologi dan geofisika. Prinsip dari metode ini didasarkan pada respons gelombang seismik yang telah diinjeksikan ke dalam permukaan bumi yang kemudian ter-refleksikan sepanjang batas lapisan batuan oleh suatu sumber getar. Terdapat dua jenis metode seismik, yaitu metode seismik refraksi dan seismik refleksi.
Metode Seismik Refleksi memiliki jangkauan penetrasi yang dalam dan mampu memberikan gambaran struktur serta pelapisan batuan pada bawah permukaan dengan cukup akurat. Secara umum tahapan proyek eksplorasi hidrokarbon ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu, akuisisi lapangan untuk memperoleh data seismik, pengolahan dan seismik meliputi koreksi – koreksi dari data mentah serta interpretasi data seismik untuk menjelaskan gambaran bawah permukaan. Selain ketiga tahapan berikut, terdapat tahapan lanjutan yang dikembangkan untuk mendapatkan hasil interpretasi yang lebih baik salah satunya adalah metode AVO.
Metode AVO (Amplitude Versus Ofset) dinilai mampu untuk determinasi kelas anomali suatu reservoir yang didasarkan pada respons peningkatan/penurunan amplitudo terhadap besar offset. Beberapa kasus penerapan metode AVO pada lapangan minyak dengan litologi batu pasir memperlihatkan anomali AVO kelas II atau II-P. Hasil analisis AVO ini kemudian menjadi dasar untuk melakukan angle stacking, karena nilai amplitudo pada sudut tertentu menghasilkan kontras anomali yang lebih tinggi sehingga memudahkan dalam melakukan proses inversi seismik prestack.
Inversi AVO prestack pada penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengapa inversi seismik poststack sebelumnya tidak memperlihatkan hasil yang signifikan. Metode inversi ini dilakukan pada rentang sudut tertentu memiliki dua parameter yaitu parameter penting yaitu Intercept (A) dan Gradien (B). Kedua parameter ini seharusnya memiliki sensitivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan parameter akustik impedansi (Vp) pada kasus ini. Estimasi nilai gelombang S dilakukan untuk mendapatkan nilai fisis LambdaRho dan MuRho yang kemudian dilakukan Inversi LMR untuk memperlihatkan persebaran hidrokarbon pada penelitian ini.
Penelitian ini dilakukan di Lapangan KSK, Cekungan Sumatera Tengah, dimana lapangan ini merupakan lapangan produksi yang berada wilayah barat blok Coastal Plain Pekanbaru (CPP). Reservoir yang menjadi target dalam penelitian ini berada pada Kelompok Sihapas dengan kedalaman yang cukup dangkal dan hidrokarbonnya yang berupa heavy oil. Penerapan berbagai rangkaian metode penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang cukup untuk menentukan zona prospek baru pada lapangan ini. | en_US |
dc.description.abstract | Lapangan KSK berlokasi di blok CPP, Cekungan Sumatera Tengah dengan hidrokarbonnya cenderung berbentuk heavy oil pada kedalaman yang cukup dangkal. Reservoir lapangan ini berada pada Kelompok Sihapas yang merupakan sekuen transgresif yang menyebabkan penenggelaman lingkungan pengendapan darat menjadi fluvial – deltaic dengan litologi penyusunnya berupa batu pasir dengan selingan batuan serpih minor. Penelitian ini merupakan pendekatan baru untuk melakukan karakterisasi reservoir dengan metode penelitian AVO dimana analisis trend dari gradien digunakan untuk menentukan kelas anomali pada batas atas dan batas bawah reservoir, serta metode inversi prestack AVO model based meliputi inversi simultan dan LMR untuk melihat persebaran reservoir dan menentukan zona prospek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reservoir lapangan KSK memiliki pola anomali AVO kelas IV pada batas atas reservoir dan kelas II/II-P pada batas bawah reservoir dengan ketebalan tuning 30 meter, Inversi simultan menunjukkan nilai impedansi P (Zp) 5000 – 5208 ((m/s)*(g/cc)), impedansi S (Zs) 2854 – 3000 (m/s)*(g/cc), nilai densitas (ρ) 2.2 – 2.25 g/cc dan nilai Vp/Vs 1.75 – 1.8021 (unitless), inversi LMR menunjukkan nilai LambdaRho bernilai 8 – 8.83 (GPa*(g/cc)) dan MuRho bernilai 9.38 – 10 (GPa*(g/cc)). Dengan melakukan interpretasi terintegrasi zona prospek kemudian ditentukan pada daerah tinggian barat laut lapangan KSK disekitar sumur KSK 25. | en_US |
dc.subject | Cekungan Sumatera Tengah, heavy oil, Analisis Gradien AVO, Inversi Prestack, Inversi Simultan, Inversi LMR | en_US |
dc.title | ANALISIS RESPON AVO SERTA INVERSI SEISMIK SIMULTAN DAN LMR UNTUK DETERMINASI POTENSI HIDROKARBON PADA LAPANGAN KSK, CEKUNGAN SUMATERA TENGAH | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |