MODEL DENSITAS BAWAH PERMUKAAN SISTEM PANASBUMI AWIBENGKOK, JAWA BARAT, BERBASIS DATA GLOBAL GRAVITY MODEL PLUS
Abstract
Penelitian ini berfokus pada pemodelan distribusi densitas bawah permukaan menggunakan data Global Gravity Model Plus (GGMPlus) dengan resolusi tinggi, yakni sekitar 7,5 arc second atau setara dengan 200 meter, sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hirt (2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi sistem panasbumi di lapangan Awibengkok, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah inversi 3D berbasis conjugate gradient yang diterapkan pada data anomali gravitasi yang telah dikoreksi. Hasil penelitian menunjukkan variasi densitas yang signifikan pada dua lapisan utama. Lapisan pertama, pada kedalaman 0 hingga 1,5 km, menunjukkan densitas tinggi yang diinterpretasikan sebagai indikasi adanya intrusi batuan beku, sedangkan lapisan kedua, pada kedalaman 1,6 hingga 4 km, menunjukkan densitas rendah yang diperkirakan mencerminkan zona alterasi hidrotermal. Korelasi antara distribusi densitas dengan variasi medan gravitasi mengindikasikan adanya hubungan erat dengan struktur geologi, seperti sesar dan lipatan, di mana anomali gravitasi positif mengindikasikan konsentrasi massa signifikan terkait intrusi, sementara anomali negatif mengarah pada zona dengan densitas rendah akibat proses alterasi hidrotermal. Struktur-struktur geologi ini memainkan peran penting dalam mendistribusikan dan mengarahkan
aliran fluida panas bumi yang menjadi inti dari sistem panasbumi di Awibengkok.