dc.description.abstract | Situ Pedongkelan merupakan salah satu situ yang terletak pada kawasan padat penduduk, apabila keruntuhan terjadi, maka dampak yang ditimbulkan terhadap penduduk dan harta benda cukup besar. Tujuan penelitian kali ini antara lain, memahami kondisi geologi dan hidrogeologi, mengetahui nilai faktor keamanan dinding situ, memperoleh hasil simulasi keruntuhan, dan membuat rencana tindak darurat. Menggunakan bantuan perangkat lunak QGIS dan HECRAS dengan data yang telah diperoleh dari lapangan, instansi, serta internet. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa pada daerah penelitian memiliki kemiringan lereng yang datar hingga landai serta pola aliran sungai dendritik, dan satuan geomorfologinya adalah satuan dataran aluvial dan satuan dataran banjir. Berdasarkan kualitas air tanahnya, dari 5 sampel air dapat disimpulkan kelimanya relatif sama satu dengan lainnya. Material penyusun Situ Pedongkelan tersusun atas lempung sebagai timbunan dan tuf halus sebagai fondasi, yang juga diidentifikasikan tuf tersebut sebagai akuifer tertekan dengan kedalaman air tanah 7 meter. Analisis kestabilan lereng menghasilkan pada kondisi statis, kondisi kegempaan OBE, dan kondisi kegempaan MDE diperoleh nilai faktor keamanan (FK) > 1.25, termasuk keadaan stabil dengan nilai faktor keamanan (FK) rembesan sebesar 6.5 sehingga Situ Pedongkelan dikatakan aman dari rembesan. Simulasi keruntuhan menunjukkan di hulu genangan memiliki elevasi muka air yang tinggi dan semakin menjauh menuju hilir genangan, maka akan semakin menurun, begitupun dengan kecepatannya. Keruntuhan Situ Pedongkelan menyebabkan kerugian bangunan berjumlah 5560 unit, dengan total estimasi kerugian Rp. 2.812.620.600.000,00 dan jumlah penduduk yang terdampak berjumlah 663.000 jiwa, maka dari itu, perlu adanya evakuasi di 5 kelurahan yang terdampak, dengan cara membuat peta rekomendasi jalur evakuasi, adanya prosedur dan aturan evakuasi, serta melakukan mitigasi. | en_US |