| dc.description.abstract | Wilayah Indonesia bagian timur merupakan daerah rawan gempa karena terletak di perbatasan Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Filipina. Aktivitas tektonik yang intens di wilayah ini mengakibatkan fenomena seperti partial melting, back-arc thrust, dan subduksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi struktur tektonik seperti pola subduksi, lelehan parsial, dan gaya dorong busur belakang melalui analisis struktur kecepatan gelombang P. Data yang digunakan berasal dari katalog gempa BMKG periode 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2020 meliputi gempa bumi dengan kedalaman 4,1 - 680 km, dan 4.902 gempa bumi yang terekam oleh 36 stasiun seismik. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software Fast Marching Tomography (FMTOMO) yang menggunakan algoritma fast marching ray tracing berbasis grid untuk memodelkan struktur kecepatan gelombang P. Hasil penelitian menunjukkan adanya struktur lempeng subduksi yang ditandai dengan anomali kecepatan gempa tinggi hingga kedalaman 280 km yang ditandai dengan adanya kawasan hijau dan didukung dengan sebaran pola hiposenter di sepanjang lempeng subduksi. Anomali kecepatan seismik tinggijuga terdeteksi di zona back-arc thrust hingga kedalaman <100 km, meskipun resolusi terbatas menghasilkan resolusi yang kurang optimal. Sebaran gunung berapi aktif di wilayah timur Indonesia menunjukkan anomali kecepatan seismik rendah yang ditandai dengan warna merah yang berkaitan dengan zona partial melting hingga kedalaman >100 km dan berperan dalam aktivitas gunung api. Penelitian ini berhasil mengungkap hubungan yang jelas antara zonasubduksi dan pengaruhnya terhadap aktivitas seismik dan vulkanik tinggi di Indonesia bagian timur. | en_US |
