Pengaruh Metode Interpolasi (Kriging dan Cokriging) Terhadap Pemodelan Inversi 3D Gayaberat
Abstract
Pemodelan inversi 3D gayaberat merupakan salah satu metode penting dalam geofisika untuk memahami struktur bawah permukaan bumi berdasarkan data anomali gravitasi. Namun, keakuratan hasil pemodelan sangat dipengaruhi oleh metode interpolasi yang digunakan dalam pengolahan data. Kriging dan Cokriging adalah dua metode interpolasi geostatistik yang sering diterapkan, dengan perbedaan utama pada kemampuan Cokriging untuk mempertimbangkan variabel tambahan atau sekunder yang berkorelasi dengan variabel utama.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh metode interpolasi Kriging dan Cokriging terhadap hasil pemodelan inversi 3D gayaberat. Secara khusus, penelitian ini akan membandingkan hasil pemodelan yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut, dengan fokus pada keakuratan dan resolusi model bawah permukaan yang diperoleh. Metodologi yang digunakan meliputi pengolahan data anomali gravitasi dengan metode inversi 3D, di mana data hasil interpolasi dengan Kriging dan Cokriging diterapkan secara terpisah untuk menghasilkan model bawah permukaan.
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah pemahaman yang lebih mendalam tentang keunggulan dan keterbatasan masing-masing metode interpolasi dalam konteks pemodelan inversi 3D gayaberat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan teknik pengolahan data geofisika, khususnya dalam penerapan metode interpolasi yang lebih tepat guna menghasilkan model bawah permukaan yang lebih akurat dan dapat diandalkan.