Analisis Kawasan Rawan Bencana Tsunami Menggunakan Konsep Analytic Hierarchy Process di Wilayah Pesisir Barat Kabupaten Pandeglang, Banten
Abstract
Penelitian ini berisi tentang analisis terkait pemetaan bencana tsunami menggunakan metode AHP (Analitic Hierarchy Process) di Kabupateh Pandeglang, Banten. Daerah Banten menjadi wilayah penelitian dikarenakan memiliki kerentanan terhadap bencana alam seperti Gempa dan Tsunami. Tujuan diberlakukannya penelitian ini yaitu untuk memetakan daerah rawan tsunami di wilayah pesisir, terutama di area kawasan pariwisata dan lahan tinggal.
Metode yang digunakan adalah AHP dengan memakai parameter geologi seperti Elevasi, Kelerengan, Jarak Pantai, Jarak Sungai, dan Penggunaan Lahan. Parameter tersebut diproses menjadi peta parameter dengan menggunakan QGIS 3.34.0 melalui proses Re-Projection, Dissolve, Buffering, Clip, Reclass, dan Slope. Masing-masing peta parameter akan di-overlay dan dianalisis menjadi Peta KRB (Kawasan Rawan Bencana) Tsunami.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa daerah penelitian bisa dibagi menjadi 5 kelas daerah rawan. Kelas rawan dengan tingkat paling tinggi memiliki kriteria; di bawah ketinggian 15m, kelerengan diantara 0-2°, jarak dari pantai kurang dari 1500m, jarak dari sungai kurang dari 100m, dan berada di wilayah pemukiman/sawah/rawa. Sedangkan kelas rawan dengan tingkat paling rendah memiliki kriteria; diatas ketinggian 100m, kelerengan diatas 40°, jarak dari pantai lebih dari 6000m, jarak dari sungai lebih dari 500m, dan berada di wilayah perhutanan.