Show simple item record

dc.contributor.authorPurnata Atmaja, I Putu
dc.contributor.authorAtmaja, I Putu Purnata
dc.date.accessioned2025-02-05T05:40:15Z
dc.date.available2025-02-05T05:40:15Z
dc.date.issued2025-01-10
dc.identifier.citationCorbett, G.J., and Leach, T.M.. 1998. Southwest Pacific gold-copper systems: Structure, alteration and mineralization. Society of Economic Geologists Special Publication 6, 238 p. Hoek. (2007). Practical . Jurnal Bina Tambang, Vol.3, No. 4 . Pirajno, F. 1992. Hydrothermal mineral deposits principles and fundamental concepts for the exploration geologist. Berlin : Springer-Verlag.en_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13352
dc.description.abstractPertambangan adalah kegiatan yang berhubungan dengan dengan penggalian lapisan tanah maupun batuan untuk mendapatkan komoditas ekonomis hasil tambang(Gatot, 2012). Salah satu komoditas tambang yang sangat besar terdapat di Indonesia yaitu tambang emas. Hal ini disebabkan karena Indonesia dilalui oleh jalur ring of fire sehingga banyak ditemui daerah yang mengalami alterasi dan membawa mineral Au-Ag. Salah satu hal yang penting diketahui dalam dunia pertambangan adalah komoditas yang dikandung oleh batuan yang dapat diketahui melalui proses eksplorasi. Eksplorasi yang dilakukan selama kerja praktik yaitu soil sampling, pengeboran core dan logging geomekanik, logging struktur dan logging geologi. Saat daerah yang memiliki kadar tinggi diketahui dan daerah tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi maka akan dilakukan proses perencanaan pembukaan tunnel Tahap pembukaan tunnel harus dilakukan preliminary study untuk mengetahui kelayakan serta penyangga yang tepat saat sudah dibangun tunnel. Berdasarkan hasil logging pada prospek IP dapat diketahui litologi penyusun wilayah ini yaitu Tuff Breccia, lapilli tuff, Basalt to Andesite Breccia. Alterasi yang berkembang yaitu Smectitic (Sm+chl+qz+cb+ep-py), Chloritic (chl+qz+cb+ep-py), Silicification dan Quartz-calcite veining Berdasarkan Klasifikasi RMR kelas massa batuan pada lokasi perencanaan bukaan terowongan PPA 88 dan PPA 90 termasuk kelas II (good rock), PPA 92 termasuk kelas IV (poor rock). Kemudian PPA 94 dan PPA 101 termasuk dalam kelas III (fair rock). Perhitungan beban runtuh menggunakan klasifikasi unal didapatkan nilai pada masing-masing lokasi yaitu PPA 88 dengan nilai 3,12 ton/m2, PPA 90 dengan nilai 4,25 ton/m2, PPA 92 dengan nilai 8,5 ton/m2, PPA 94 memiliki nilai beban runtuh 6,37 ton/m2 dan PPA 101 memiliki nilai beban runtuh 7,25 ton/m2.en_US
dc.publisherDr. Imam Priyono, M.Ten_US
dc.titleANALISIS BEBAN RUNTUH MENGGUNAKAN METODE ROCK MASS RATING PADA TAMBANG BAWAH TANAH PONGKOR PT ANTAM Tbk.en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record