STUDI IMPLEMENTASI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS TERINTEGRASI DI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BANYUMAS
Abstract
Studi Implementasi Pengelolaan Sampah Berbasis Terintegrasi di Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas,
Penanganan sampah menjadi isu krusial dalam pembangunan berkelanjutan, terutama di daerah dengan jumlah penduduk yang terus meningkat seperti Kabupaten Banyumas. Laporan kerja praktik ini bertujuan untuk menganalisis implementasi sistem pengelolaan sampah berbasis terintegrasi yang diterapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas. Studi ini dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan pihak terkait, serta analisis data mengenai pola pengelolaan sampah di daerah tersebut.
Kabupaten Banyumas telah menerapkan sistem pengelolaan sampah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Pengelolaan sampah dilakukan secara terintegrasi mulai dari hulu, tengah, hingga hilir. Pada tingkat hulu, masyarakat diwajibkan memilah sampah dari sumbernya. Di tingkat tengah, sampah diolah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST), Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), serta Pusat Daur Ulang (PDU). Sementara itu, di tingkat hilir, residu yang tidak dapat diolah lebih lanjut dikelola di Tempat Pemrosesan Akhir Berwawasan Lingkungan dan Edukasi (TPA BLE) dengan metode pirolisis dan produksi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).
Hasil kerja praktik menunjukkan bahwa sistem ini berhasil meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah dengan tingkat pengelolaan mencapai 99,31% menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2023. Selain itu, inovasi “Sumpah Beruang” (Sulap Sampah Berubah Uang) yang diterapkan di Kabupaten Banyumas berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri. Kendati demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasi sistem ini, seperti rendahnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah serta keterbatasan infrastruktur di beberapa wilayah.
Kesimpulan dari studi ini menunjukkan bahwa pengelolaan sampah berbasis terintegrasi di Kabupaten Banyumas dapat menjadi model yang efektif dalam mengatasi permasalahan sampah di daerah lain. Rekomendasi yang diberikan mencakup peningkatan sosialisasi kepada masyarakat, optimalisasi peran KSM, serta pengembangan teknologi pengolahan sampah yang lebih berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas dapat terus berkembang menuju sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
Kata Kunci: Pengelolaan Sampah, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), TPA BLE, TPST, TPS 3R, Banyumas, Pirolisis, Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP), Sumpah Beruang
Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Pengelolaan Sampah Di Kota Lubuk Pakam Melalui TPS 3R dan Bank Sampah
Dalimunthe, Rika Chairani (2020)Pengingkatan laju pembangunan, pertambahan penduduk, serta aktivitas sosial ekonomi masyarakat memicu peningkatan jumlah timbulan sampah. Jumlah timbulan sampah yang semakin meningkat dan diperburuk dengan kondisi TPA ... -
Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pengelolaan Logistik Sampah Dengan Multiple Linear Regression (Studi Kasus: Bank Sampah ESWKA Di Kota Cilegon)
Rannuan, Agung (2024-08-11)Satu orang penduduk Indonesia menyumbangkan sampah sebanyak 0.7kg per hari, hal ini membuat sampah menjadi masalah serius yang harus diatasi, karena hal itu pengelolaan logistik sampah yang melibatkan partisipasi masyarakat ...