ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UTAMA PARAXYLANE PADA PRODUKSI PURIFIED TEREPHTHALIC ACID (PTA) MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) (Studi Kasus: PT. MITSUBISHI CHEMICAL INDONESIA)
Abstract
Penelitian ini mempelajari manajemen persediaan bahan baku utama di sebuah perusahaan PT.
Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI), produsen terbesar di Indonesia yang mengkhususkan
diri dalam produksi Purified Terephthalic Acid (PTA) di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Masalah utama yang diteliti adalah ketidakpastian dalam mengatur pengolahan persediaan
bahan baku Utama PX di PT. MCCI, yang dapat menghambat proses produksi dan
meningkatnya biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Disamping itu, pengaturan stok dan
safety stock juga berpengaruh pada biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Stock-out dapat
terjadi karena berbagai faktor, seperti fluktuasi permintaan dari pelanggan, lead time yang
diperlukan untuk bahan baku, dan juga masalah tak terduga dalam proses rantai pasok. Untuk
mengatasi permasalahan ini, penelitian ini mengusulkan penerapan metode Economic Order
Quantity (EOQ) untuk mengoptimalkan biaya persediaan dengan mempertimbangkan biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan. Dengan menerapkan EOQ, PT. MCCI dapat mencapai
tingkat persediaan yang minimal, menghindari stok habis, dan menghitung safety stock,
maksimum persediaan, serta titik pemesanan ulang (Reorder point) secara optimal. Total biaya
persediaan bahan baku menggunakan kebijakan satu kali pemesanan perusahaan adalah
$18,045.00 untuk 12 pesanan dalam setahun. Namun, dengan metode EOQ, satu kali
pemesanan bahan baku PX adalah sebesar 61.276 ton, dengan total biaya persediaan sebesar
$10,444.86 untuk 7 pesanan per tahun. Metode EOQ juga menghasilkan safety stock sebesar
10,381 ton dan Reorder Point sebesar 17,782.85 ton.