PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA MENGGUNAKAN PROSES CATIVA DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 65.000 TON/TAHUN
Abstract
Asam asetat adalah asam karboksilat paling sederhana setalah asam format
dan merupakan asam lemah jika didalam air, dikarenakan asam asetat hanya
terdosiasi menjadi ion H+
dan CH3COO-
. Pada masyarakat sering disebut dengan
asam cuka atau cuka dikarenakan pada cuka setidaknya terdapat 4-6% asam asetat
berdasarkan volumenya. Proses produksi asam asetat dapat dilakukan secara
sintesis ataupun biologis, apabila proses produksi dilakukan secara sintesis akan
bergantung pada stok turunan minyak bumi seperti metanol, asetaldehid, butana,
serta etilen. Asam asetat banyak diaplikasikan dalam industri cat, karet, plastik,
farmasi, Industri Purified Terepthalic Acid (IPTA), dan lain sebagainya. Di
Indonesia, industri asam asetat merupakan industri kimia yang berpotensi besar
dalam perkembangannya dikarenakan penggunaan asam asetat yang tidak hanya
diaplikasikan oleh industri besar. Asam asetat juga dapat digunakan menjadi bahan
baku utama maupun bahan baku tambahan. Guna memenuhi kebutuhan asam asetat
di Indonesia, maka pabrik akan didirikan dengan kapasitas produksi 65.000 ton per
tahun dan beroperasi 24 jam per hari. Untuk membuat asam asetat membutuhkan
bahan baku utama metanol dan karbon monoksida. Tahapan proses produksi asam
asetat pertama adalah memasukan bahan baku metanol ke dalam bubble reaktor,
kemudian umpan gas karbon monoksida akan di alirkan pada sisi bawah bubble
reaktor. Pada reaktor akan menghasilkan produk asam asetat mentah yang masih
terdiri atas pengotor metanol, air, karbon monoksida, dan hydrogen, oleh karena itu
diperlukan tahapan pemurnian lebih lanjut dengan metode separasi. Pada separator
akan terpisahkan antara karbon monoksida dan hydrogen dengan metanol, air, dan
asam asetat. Gas karbon monoksida akan umpankan kembali ke dalam reaktor pada
sisi bawah. Asam asetat mentah selanjutnya akan dimurnikan kembali
menggunakan metode distilasi. Sehingga produk atas menghasilkan liquid metanol
yang akan diumpankan kembali ke dalam reaktor, sedangkan produk utama akan
keluar sebagai produk bawah distilasi yang merupakan produk asam asetat dengan
kemurnian 99%. Proses produksi asam asetat tersebut dapat disebut dengan
karbonilasi metanol. Pra rancang pabrik asam asetat ini memiliki luas tahan
6.755889 hektar yang akan didirikan di daerah Mekarsari, Kota Cilegon, Banten.
Pra rancang pabrik asam asetat akan memiliki karyawan proses dan utilitas
sebanyak 36 karyawan, sedangkan karyawan perkantoran 40 karyawan. Pada
analisa dan evaluasi ekonomi untuk mengetahui kelayakan, maka didapatkan nilai
ROI setelah pajak sebesar 61.36% dan POT setelah pajak sebesar 1.62 tahun dengan
level resiko sedang, kemudian didapatkan nilai BEP sebesar 73.73% dengan SDP
sebesar 62.68 % sehingga dapat disimpulkan bahwa pra rancang pabrik asam asetat
dengan kapasitas 65,000 ton/tahun layak untuk dipertimbangkan lebih lanjut.