Show simple item record

dc.contributor.authorCahyaning Asri Pribadi, Emmanuela
dc.date.accessioned2025-02-13T02:32:14Z
dc.date.available2025-02-13T02:32:14Z
dc.date.issued2025-02-12
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13515
dc.description.abstractAsam asetat adalah asam karboksilat paling sederhana setalah asam format dan merupakan asam lemah jika didalam air, dikarenakan asam asetat hanya terdosiasi menjadi ion H+ dan CH3COO- . Pada masyarakat sering disebut dengan asam cuka atau cuka dikarenakan pada cuka setidaknya terdapat 4-6% asam asetat berdasarkan volumenya. Proses produksi asam asetat dapat dilakukan secara sintesis ataupun biologis, apabila proses produksi dilakukan secara sintesis akan bergantung pada stok turunan minyak bumi seperti metanol, asetaldehid, butana, serta etilen. Asam asetat banyak diaplikasikan dalam industri cat, karet, plastik, farmasi, Industri Purified Terepthalic Acid (IPTA), dan lain sebagainya. Di Indonesia, industri asam asetat merupakan industri kimia yang berpotensi besar dalam perkembangannya dikarenakan penggunaan asam asetat yang tidak hanya diaplikasikan oleh industri besar. Asam asetat juga dapat digunakan menjadi bahan baku utama maupun bahan baku tambahan. Guna memenuhi kebutuhan asam asetat di Indonesia, maka pabrik akan didirikan dengan kapasitas produksi 65.000 ton per tahun dan beroperasi 24 jam per hari. Untuk membuat asam asetat membutuhkan bahan baku utama metanol dan karbon monoksida. Tahapan proses produksi asam asetat pertama adalah memasukan bahan baku metanol ke dalam bubble reaktor, kemudian umpan gas karbon monoksida akan di alirkan pada sisi bawah bubble reaktor. Pada reaktor akan menghasilkan produk asam asetat mentah yang masih terdiri atas pengotor metanol, air, karbon monoksida, dan hydrogen, oleh karena itu diperlukan tahapan pemurnian lebih lanjut dengan metode separasi. Pada separator akan terpisahkan antara karbon monoksida dan hydrogen dengan metanol, air, dan asam asetat. Gas karbon monoksida akan umpankan kembali ke dalam reaktor pada sisi bawah. Asam asetat mentah selanjutnya akan dimurnikan kembali menggunakan metode distilasi. Sehingga produk atas menghasilkan liquid metanol yang akan diumpankan kembali ke dalam reaktor, sedangkan produk utama akan keluar sebagai produk bawah distilasi yang merupakan produk asam asetat dengan kemurnian 99%. Proses produksi asam asetat tersebut dapat disebut dengan karbonilasi metanol. Pra rancang pabrik asam asetat ini memiliki luas tahan 6.755889 hektar yang akan didirikan di daerah Mekarsari, Kota Cilegon, Banten. Pra rancang pabrik asam asetat akan memiliki karyawan proses dan utilitas sebanyak 36 karyawan, sedangkan karyawan perkantoran 40 karyawan. Pada analisa dan evaluasi ekonomi untuk mengetahui kelayakan, maka didapatkan nilai ROI setelah pajak sebesar 61.36% dan POT setelah pajak sebesar 1.62 tahun dengan level resiko sedang, kemudian didapatkan nilai BEP sebesar 73.73% dengan SDP sebesar 62.68 % sehingga dapat disimpulkan bahwa pra rancang pabrik asam asetat dengan kapasitas 65,000 ton/tahun layak untuk dipertimbangkan lebih lanjut.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA MENGGUNAKAN PROSES CATIVA DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 65.000 TON/TAHUNen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record