| dc.description.abstract | Sebagai daerah yang kental akan agama islam, Aceh menjadi pusat perhatian 
dalam hal aspek halal. Konsep halal sangat penting di sana, dengan berbagai aspek 
kehidupan sehari-hari yang tunduk pada prinsip-prinsip agama Islam, termasuk dalam 
hal makanan, minuman, dan perilaku lainnya. Dengan jumlah penduduk yang besar, 
Aceh menjadi pusat aktivitas ekonomi yang signifikan, terutama di sektor UMKM 
(Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Permintaan akan berbagai produk dan layanan 
di Aceh cukup tinggi, menciptakan lingkungan yang ramai dan dinamis untuk transaksi 
pasar. Pada Kota Banda Aceh, sudah terdapat 10690 UMKM pada tahun 2019, tetapi 
hanya sekitar 500 UMKM yang sudah mendapatkan sertifikasi halal. Dalam penelitian 
ini, dilakukan analisis hambatan implementasi manajemen rantai pasok halal di 
UMKM Kota Banda Aceh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 
Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pengolahan data dan metode 
Supply Chain Operations Reference (SCOR) dalam menganalisis hambatan yang ada. 
Penelitian ini juga menggunakan bantuan perangkat lunak Expert Choice dan SPSS. 
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat 4 (empat) proses bisnis utama 
pada UMKM di Kota Banda Aceh, diantaranya adalah plan, source, make, dan enable. 
Dari keempat proses tersebut, teridentifikasi 26 (dua puluh enam) hambatan penerapan 
manajemen rantai pasok halal pada UMKM di Kota Banda Aceh. Hasil pengolahan 
data menggunakan Expert Choice menunjukkan tiga hambatan yang memiliki bobot 
tertinggi dalam menghambat implementasi manajemen rantai pasok halal di UMKM 
Kota Banda Aceh diantaranya yaitu keterampilaan sumber daya manusia belum 
memadai, kesulitan dalam memastikan semua pemasok mematuhi standar halal, dan 
tingginya biaya untuk memastikan semua bahan baku dan proses sesuai dengan standar 
halal. | en_US |