dc.description.abstract | Penelitian ini menginvestigasi pengaruh kondisi pemeraman (basah dan kering) pada tanah ekspansif yang distabilisasi dengan High Alumina Cement (HAC) dan Polyethylene Terephthalate (PET). Tanah ekspansif sering menimbulkan masalah di lapangan karena perubahan volumenya yang dipengaruhi kadar air. Stabilisasi dengan kombinasi HAC dan PET bertujuan untuk meningkatkan kinerja tanah dan mengurangi risiko kerusakan struktur. Metode penelitian melibatkan pengujian laboratorium untuk menentukan sifat fisik tanah asli dan tanah yang distabilisasi. Variasi campuran meliputi HAC (7% dan 15%) dan PET (5%). Benda uji disiapkan pada kepadatan dan kadar air optimum, kemudian diperam dalam dua kondisi: basah (direndam) dan kering (suhu ruangan). Kuat tekan bebas (UCS) diukur pada interval waktu tertentu untuk mengevaluasi pengaruh kondisi pemeraman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan HAC dan PET dapat meningkatkan kuat tekan bebas tanah ekspansif. Pemeraman basah cenderung menurunkan kuat tekan bebas karena penyerapan air pada HAC 7%. Namun, penambahan HAC 15% menunjukkan perilaku yang unik selama proses perendaman. Pada benda uji yang tidak direndam, nilai kuat tekan bebas terus meningkat seiring waktu pemeraman, dari 566,69 kPa menjadi 1229,97 kPa. Sebaliknya, pada benda uji yang direndam, terjadi penurunan kekuatan setelah perendaman awal, yaitu dari 566,69 kPa menjadi 343,69 kPa, namun kekuatan tersebut kembali meningkat seiring berjalannya waktu, dengan nilai kekuatan mencapai 460,11 kPa setelah 144 jam perendaman. Analisis modulus elastisitas (E50) dalam penelitian ini memberikan informasi mengenai kekakuan tanah baik pada kondisi direndam maupun tidak direndam. Penelitian ini juga memberikan wawasan mengenai efektivitas stabilisasi tanah ekspansif menggunakan HAC dan PET, serta mengeksplorasi pengaruh kondisi lingkungan terhadap kinerja jangka panjangnya, yang sangat relevan untuk diterapkan dalam proyek konstruksi di daerah dengan tanah ekspansif. | en_US |