Konfigurasi Struktur Geologi dan Analisis Paleogeografi Berdasarkan Data Sumur dan Seismik 2D di Daerah “R”, Sub-Cekungan Tarakan
Abstract
Analisis data bawah permukaan penting untuk memahami kondisi geologi cekungan hidrokarbon
dan mendukung pengembangan lapangan eksplorasi minyak dan gas. Penelitian ini dilakukan
pada daerah “R”, Sub-Cekungan Tarakan untuk mengidentifikasi dan menghasilkan peta struktur
geologi, fasies, dan lingkungan pengendapan.
Penelitian ini menggunakan data seismik 2D dengan 107 lintasan seismik dan 6 data sumur, yaitu
sumur RR-1, RR-2, RR-3, RR-4, RR-5 dan RR-6, serta well report. Metodologi pada penelitian
ini sepenuhnya dilakukan secara komputasi dengan melakukan analsis seismik berupa penarikan
horizon dan sesar, pembuatan peta struktur waktu, peta struktur kedalaman, peta ketebalan,
kemudian dilakukan korelasi sumur dan analisis fasies sumur serta fasies seimsik. Selanjutnya
dilakukan analisis dari peta ketebalan, fasies sumur, fasies seismik untuk menghasilkan peta
paleogeografi.
Hasil penelitian menunjukkan persebaran pola struktur geologi yang terdiri dari sesar turun
dengan orientasi timur laut-barat daya. Sesar-sesar turun berkembang menjadi growth fault pada
Miosen Akhir akibat pembebanan sedimen dan pengaruh gravitasi. Selain itu, juga terdapat sesar
naik dan antiklin dengan orientasi barat laut-tenggara serta sesar inversi yang dihasilkan dari
reaktivasi sesar ketika fase kompresi pada Pliosen-Pleistosen. Lingkungan pengendapan pada
Miosen Awal didominasi shallow marine. Selanjutnya, terjadi regresi pada Miosen Tengah
sehingga mengendapkan sedimen di lingkungan prodelta. Proses regresi ini berlanjut,
mengakibatkan pengendapan sedimen pada delta front-delta plain pada Miosen Tengah-Miosen
Akhir. Pada umur Pliosen-Pleistosen, laju pengendapan sedimen meningkat akibat reaktivasi
sesar karena adanya gaya kompresi, sehingga sedimen terakumulasi di area fluvial-delta.