PENERAPAN METODE AVO DALAM WELL HUNTING DI LAPANGAN CANTIKA, CEKUNGAN KUTAI, KALIMANTAN TIMUR MENGGUNAKAN DATA SEISMIK 3D.
Abstract
Sektor minyak dan gas bumi merupakan salah satu sektor yang sangat vital dalam
perekonomian global, termasuk Indonesia. Sebagai negara penghasil minyak dan gas
terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki berbagai cekungan sedimentasi yang kaya
akan cadangan hidrokarbon. Salah satu cekungan utama di Indonesia adalah Cekungan
Kutai, yang terletak di Kalimantan Timur. Cekungan ini terkenal dengan potensi
hidrokarbon yang signifikan, serta kompleksitas geologi yang menantang.
Lapangan "Cantika", yang terletak di Cekungan Kutai, merupakan salah satu area
yang menjadi fokus eksplorasi hidrokarbon. Cekungan ini dikenal memiliki struktur
geologi yang heterogen, dengan berbagai formasi batuan yang memiliki potensi untuk
menyimpan minyak dan gas. Struktur-struktur geologi di Cekungan Kutai, seperti antiklin,
sesar, dan lapisan stratigrafi, membentuk perangkap hidrokarbon yang penting. Namun,
karena kompleksitas geologi dan variabilitas struktur bawah permukaan, metode
eksplorasi yang canggih dan akurat sangat diperlukan untuk mendeteksi dan memetakan
cadangan hidrokarbon dengan efektif.
Teknologi seismik 3D telah menjadi alat yang sangat penting dalam eksplorasi
hidrokarbon. Teknologi ini memungkinkan pemetaan bawah permukaan dengan resolusi
yang sangat tinggi, memberikan gambaran tiga dimensi mengenai struktur geologi di
bawah permukaan. Dengan seismik 3D, geofisikawan dapat mengidentifikasi formasi
geologi yang mungkin berfungsi sebagai perangkap hidrokarbon, serta menentukan
batasbatas dan ukuran struktur-struktur tersebut dengan lebih akurat. Hal ini sangat penting
dalam menentukan lokasi-lokasi yang potensial untuk pengeboran lebih lanjut.
Analisis Amplitude Versus Offset (AVO) adalah teknik tambahan yang berfungsi
untuk menganalisis perubahan amplitudo gelombang seismik yang dipantulkan oleh
lapisan batuan yang berbeda pada berbagai offset. Teknik ini membantu dalam
membedakan antara batuan yang mengandung hidrokarbon dan batuan non-hidrokarbon.
AVO dapat mengidentifikasi perubahan dalam sifat elastik batuan, seperti kepadatan dan
kekakuan, yang dapat menunjukkan adanya fluida hidrokarbon seperti minyak dan gas.
Well hunting adalah langkah kritis dalam proses eksplorasi hidrokarbon, yang
melibatkan pemilihan lokasi pengeboran yang optimal berdasarkan data geofisika yang
telah dianalisis. Proses ini bertujuan untuk mengidentifikasi titik pengeboran yang
memiliki probabilitas tertinggi untuk menemukan cadangan hidrokarbon. Well hunting
memerlukan integrasi data seismik 3D dan hasil analisis AVO untuk membuat keputusan
yang informatif dan strategis mengenai lokasi pengeboran. Dengan memilih lokasi yang
tepat, proses pengeboran dapat dilakukan dengan lebih efisien, mengurangi risiko
kegagalan, dan memaksimalkan potensi penemuan hidrokarbon.
Kerja Praktek ini, yang dilaksanakan di Perusahaan X di Balikpapan, Kalimantan
Timur dari 27 Juli hingga 27 September 2024, bertujuan untuk mengeksplorasi penerapan
teknologi seismik 3D, analisis AVO, dan proses well hunting di Lapangan "Alawiyah".
5
Studi ini bertujuan untuk mengintegrasikan ketiga metode ini dalam mendeteksi dan
memetakan persebaran hidrokarbon di lapangan tersebut. Dengan memahami bagaimana
teknologi ini dapat diterapkan secara sinergis, diharapkan dapat meningkatkan akurasi dan
efisiensi dalam eksplorasi hidrokarbon, serta memberikan kontribusi berharga dalam
pengembangan strategi eksplorasi dan pengeboran yang lebih baik di Cekungan Kutai.
Melalui Kerja Praktek ini, penulis bertujuan untuk memperdalam pemahaman
mengenai teknik-teknik geofisika dan memberikan solusi praktis yang dapat diterapkan
dalam industri minyak dan gas, khususnya dalam konteks pengembangan lapangan
hidrokarbon di Indonesia.