DIPLOMASI TRACK ONE CINA DALAM MENDORONG REKONSILIASI ARAB – IRAN 2023
Abstract
Penelitian ini membahas diplomasi Cina dalam mendorong rekonsiliasi
antara Arab Saudi dan Iran pada tahun 2023 melalui pendekatan
konstruktivis dengan kerangka Track One Diplomacy. Dalam lanskap
geopolitik Timur Tengah yang selama ini dipenuhi oleh ketegangan
sektarian dan rivalitas strategis, keterlibatan Cina menandai pergeseran
penting dalam pola diplomasi internasional. Diplomasi dalam konteks ini
tidak sekadar menjadi alat negosiasi formal, tetapi dipahami sebagai proses
politik yang membentuk serta dipengaruhi oleh interaksi sosial, identitas
kolektif, dan persepsi bersama antarpihak. Penelitian ini berupaya
memahami bagaimana mediasi tersebut berjalan bukan hanya sebagai
mekanisme penyelesaian konflik, tetapi sebagai dinamika sosial yang
membentuk konfigurasi baru dalam hubungan internasional. Penelitian ini
mengadopsi teori Processual Relationism untuk menganalisis bagaimana
proses, konfigurasi, proyek, dan praktik relasional (yoking) secara
bersama-sama memproduksi makna kolektif dan hasil diplomatik. Melalui
pendekatan ini, penelitian mengungkap bahwa diplomasi Cina tidak
semata-mata didorong oleh logika kepentingan material atau strategis,
melainkan juga dibingkai dalam narasi yang berupaya membangun
stabilitas dan tatanan baru yang berbasis pada dialog multilateral. Dengan
demikian, keberhasilan rekonsiliasi antara Arab Saudi dan Iran dapat
dipahami sebagai manifestasi dari konstruksi makna kolektif yang berhasil
dibangun oleh Cina. Temuan ini memberikan kontribusi pada studi
diplomasi kontemporer, khususnya terkait mediasi konflik dan konstruksi
sosial dalam hubungan internasional.