ANALISIS PORE PRESSURE DAN FRACTURE GRADIENT PADA SUMUR MAG-17, CEKUNGAN KUTAI, KALIMATAN TIMUR.
Abstract
Analisis tekanan formasi pada sumur MAG-17 dilakukan untuk memahami kondisi tekanan bawah permukaan, khususnya dalam mengidentifikasi zona overpressure dan memastikan desain pengeboran yang aman. Salah satu kendala utama adalah tidak tersedianya data density log dari permukaan, sehingga digunakan pendekatan Miller untuk memperkirakan nilai densitas pada interval yang tidak terekam. Litologi shale diidentifikasi melalui log Gamma Ray dan metode Shale Baseline untuk menentukan zona dengan potensi overpressure, yang kemudian dikonfirmasi melalui analisis kecepatan gelombang akustik dari sonic log dan penetapan Normal Compaction Trend (NCT). Overburden Gradient (OBG) dihitung untuk menentukan tekanan vertikal total, yang bersama dengan NCT digunakan dalam perhitungan Pore Pressure Gradient (PPG) dan Fracture Gradient (FG) menggunakan metode Eaton. Hasil menunjukkan adanya dua anomali tekanan pada kedalaman 6.400–7.400 ftMD dan 11.297 ftMD, yang dikonfirmasi dengan data pendukung seperti Mud Weight, Pressure Test, dan kejadian drilling seperti kick dan gas show. Zona overpressure utama teridentifikasi pada formasi Maruat, yang ditandai oleh peningkatan tekanan pori dan penyempitan margin antara MW dan FG, menandakan kebutuhan akan pengendalian tekanan yang presisi untuk mencegah risiko operasional. Studi ini menegaskan pentingnya integrasi data log, perhitungan gradien tekanan, dan validasi data lapangan dalam mitigasi risiko pengeboran.