dc.description.abstract | Produksi sumur pada reservoir seringkali kurang efektif dan menurun akibat permeabilitas yang rendah pada formasi, sehingga stimulasi rekahan hidrolik diperlukan untuk meningkatkan produktivitas. Penelitian berfokus pada formasi Pematang, yang merupakan reservoir serpih non-konvensional dengan permeabilitas 0.001 mD. Tujuan utama studi ini adalah mengevaluasi performa fluida slickwater dan gel guar gum menggunakan simulator FracCADE 5.1, menentukan viskositas paling efektif, menganalisis keberhasilan fluida dalam meningkatkan Effective Dimensionless Fracture Conductivity (Fcd) , serta menganalisis geometri rekahan nilai Max Fracture Half-length. Penelitian ini mengadopsi metode kuantitatif dan kualitatif dengan simulasi menggunakan simulator FracCADE 5.1 pada sumur vertikal dan horizontal. Skenario melibatkan variasi viskositas slickwater (1,3, dan 5 cP) dan gel guar gum (50, 100, dan 200 cP) dengan sumur vertikal dan horizontal , serta proppant keramik 60/80 mesh. Dapat disimpulkan bahwa viskositas yang paling efektif untuk sumur vertikal dengan fluida slickwater yaitu viskositas 5 cP, untuk sumur horizontal dengan fluida slickwater yaitu viskositas 5 cP, untuk sumur vertikal dengan fluida gel guar gum yaitu viskositas 200 cP, dan terakhir untuk sumur horizontal dengan fluida gel guar gum yaitu viskositas 200 cP dan untuk nilai fracture half-length nya dapat menggunakan viskositas terkecil yaitu 1 cP untuk fluida slickwater dan 50 cP untuk fluida gel guar gum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa viskositas fluida memegang peranan krusial dalam menentukan kinerja rekahan hidrolik, baik dalam mencapai Fcd tinggi dan penetrasi yang optimal. | en_US |
dc.subject | Hydraulic Fracturing, FracCADE 5.1, Slickwater, Gel Guar Gum, Viscosity, Permeabilitas Rendah, Effective Dimensionless Fracture Conductivity, Effective Conductivity, Average Propped Width. | en_US |