| dc.description.abstract | Penurunan laju produksi pada sumur konvensional mendorong eksplorasi shale oil di Indonesia yang memiliki potensi tinggi namun dibatasi dengan permeabilitas sangat rendah. Untuk mengatasi hal tersebut, penelitian berfokus pada penentuan desain multistage hydraulic fracturing yang optimal untuk sumur horizontal X. Metode yang digunakan meliputi simulasi menggunakan CMG dengan modul IMEX untuk mengevaluasi performa produksi dan CMOST AI untuk analisa sensitivitas. Melalui analisa sensitivitas parameter kunci seperti fracture spacing, fracture width, fracture half-length, fracture height, dan intrinsic permeability didapatkan hasil bahwa skenario optimized design menunjukkan hasil terbaik. Skenario tersebut menghasilkan produksi minyak kumulatif sebesar 364.2 MSTB dengan laju akhir produksi 194.7 STB/D. Hal tersebut didukung oleh nilai SRV sebesar 8.8E+08 ft3 yang secara signifikan meningkatkan konektivitas matriks batuan dan konduktivitas rekahan. Meskipun angka ini masih di bawah lapangan Eagle Ford dan Bakken, hal ini dijelaskan oleh perbedaan karakteristik geologi dan kemajuan teknologi/infrastruktur. Dengan demikian, desain multistage hydraulic fracturing yang optimal dengan parameter yang seimbang sangat penting untuk memaksimalkan produksi shale oil dari reservoir berpermeabilitas rendah di Sumatera, dengan menawarkan efisiensi produksi yang baik dan realistis untuk diterapkan. | en_US |
