dc.description.abstract | Fenomena strength retrogression, yaitu penurunan kekuatan tekan semen akibat paparan temperatur tinggi, menjadi tantangan utama dalam operasi penyemenan pada sumur dalam dan sumur panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan silica flour terhadap nilai compressive strength semen kelas G sebagai upaya untuk mengatasi strength retrogression. Variasi konsentrasi silica flour yang digunakan meliputi 0%, 10%, 20%, 30%, 35%, dan 40% BWOC, dengan pengujian dilakukan pada temperatur 90°C hingga 200°C dan waktu curing selama 24 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada temperatur di atas 120°C, formulasi semen tanpa silica flour mengalami penurunan kekuatan tekan secara drastis, dari 1675 psi pada 110°C menjadi hanya 497 psi pada 200°C. Sebaliknya, penambahan silica flour menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan nilai kekuatan tekan, terutama pada konsentrasi 30%–40% BWOC. Formulasi dengan 40% silica flour menghasilkan kekuatan tekan tertinggi sebesar 3190 psi pada temperatur 200°C. Efektivitas ini dikaitkan dengan tercapainya rasio CaO/SiO₂ mendekati 1.0, yang memungkinkan terbentuknya mineral tobermorite dan xonotlite yang lebih stabil secara termal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penambahan silica flour dalam rentang 30%–40% BWOC efektif untuk meningkatkan performa mekanik semen dan mencegah strength retrogression pada lingkungan temperatur tinggi. | en_US |