Pengaruh Variasi Agen Pengikat Silang Terhadap Gel Content Dan Modulus Resin Epoksi Berbasis Minyak Kelapa Sawit
Abstract
Minyak kelapa sawit memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan resin epoksi berbasis sumber daya alam terbarukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi minyak kelapa sawit sebagai bahan baku pembuatan resin epoksi melalui epoksidasi, serta mengevaluasi pengaruh variasi agen pengikat silang terhadap kestabilan terhadap pelarut, sifat mekanik, dan termal. Terdapat dua variasi pengikat silang yang digunakan, yaitu cycloaliphatic amine (CAA), dan poliaminoamida (PAA). Epoksidasi dilakukan menggunakan asam performat, dan dilanjutkan dengan sintesis material termoset pada suhu 120˚C selama 48 jam. Hasil epoksidasi dikarakterisasi menggunakan FTIR dan 1H-NMR, sedangkan material termoset dikarakterisasi menggunakan FTIR, gel content, rotational rheometer, dan Thermogravimetric Analysis (TGA). Hasil menunjukkan bahwa konversi ikatan rangkap menjadi epoksida berhasil dibuktikan melalui spektrum FTIR pada 844,64 cm⁻¹, dan ¹H-NMR pada δ 2,8 – 3,1 ppm. Nilai gel content tertinggi diperoleh pada sampel EPO/PAA rasio 1:2 dan 1:3 (99,30% dan 96,60%), mengindikasikan derajat ikatan silang yang tinggi. Hasil karakterisasi menggunakan rotational rheometer menunjukkan bahwa sampel D (rasio 1:2:2, metode dua tahap) memiliki transisi viskoelastik paling stabil, didukung oleh nilai modulus G' yang mendekati G''. Stabilitas termal terbaik juga ditunjukkan oleh sampel D, dengan suhu degradasi maksimum (Tmax) 449,93°C.