Show simple item record

dc.contributor.authorSembiring, Joy Rivaldo Jr
dc.date.accessioned2025-08-11T02:40:52Z
dc.date.available2025-08-11T02:40:52Z
dc.date.issued2025-08-08
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14363
dc.descriptionKebutuhan masyarakat akan makanan dan minuman sehat terus meningkat. Hal ini membuat permintaan terhadap produk dengan kualitas yang lebih baik juga semakin tinggi. Salah satu dari opsi untuk meningkatkan kualitas produk adalah dengan menggunakan metode pengeringan. Salah satu metode pengeringan yang paling efisien dan banyak digunakan adalah spray drying, yaitu teknik yang mengubah cairan menjadi bubuk kering dengan cara menyemprotkan larutan ke dalam aliran udara panas. Keunggulan utama metode ini adalah kecepatan pengeringan yang tinggi serta kemampuan menghasilkan partikel dengan karakteristik fisik yang seragam.Dari berapa bagian atau tahapan pada pengeringan semprot (spray dryer) salah satu bagian yang krusial adalah pada kondisi udara masuk. Salah satu parameter krusial dalam proses spray drying adalah pada kondisi udara masuk, baik dari segi suhu, kecepatan, maupun Laju aliran massa. Parameter-parameter ini sangat mempengaruhi distribusi panas di dalam ruang pengering, laju penguapan cairan, dan pada akhirnya kualitas serta efisiensi produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami bagaimana inlet air mempengaruhi proses pengeringan untuk mendesain dan mengoperasikan Spray dryer secara optimal.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variasi suhu udara masuk, laju aliran massa injeksi susu cair, dan kecepatan udara masuk pada spray dryer terhadap persentase evaporasi, serta mengidentifikasi parameter yang paling signifikan. Menggunakan pendekatan kuantitatif melalui simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan ANSYS 2024 R2, desain geometri spray dryer divalidasi berdasarkan data eksperimen C. Anandharamakrishnan (2010) dengan galat 3% untuk suhu keluar rata-rata dan kecepatan. Variasi parameter udara masuk (suhu: 453, 473, dan 493 K), (laju aliran massa injeksi: 0.0139, 0.0737, dan 0.1336kg/s), dan (kecepatan: 9.15, 12.57, dan 16 m/s) diatur menggunakan Design of Experiments (DOE) faktorial 3^3. Hasil analisis regresi dengan RStudio menunjukkan bahwa suhu udara masuk memiliki (p-value = 0.02458), laju aliran massa injeksi memiliki (p-value = 5.36e-09), dan kecepatan udara masuk memiliki (p-value = 5.85e-05) secara signifikan mempengaruhi persentase evaporasi, dengan laju aliran massa injeksi sebagai parameter paling dominan. Interaksi antara laju aliran massa injeksi dan kecepatan udara masuk (p-value = 0.04168) juga signifikan. Visualisasi data mengkonfirmasi bahwa peningkatan laju aliran massa injeksi dan kecepatan udara masuk berkorelasi positif dengan penyebaran H_2 O mass fraction yang lebih merata dan efisiensi evaporasi yang lebih tinggi. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang dinamika proses pengeringan dan menjadi dasar untuk optimasi desain serta operasi spray dryer dalam meningkatkan efisiensi dan kualitas produk.en_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Variasi Suhu, Kecepatan Udara Masuk dan Laju Aliran Massa Injeksi Susu Terhadap Proses Pengeringan Spray dryer Dengan Menggunakan Metode Simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD)en_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record