dc.description.abstract | Energi panas bumi merupakan salah satu sumber daya terbarukan dengan potensi besar di Indonesia, namun pengem
bangannya menghadapi tantangan berupa ketidakpastian estimasi sumber daya akibat keterbatasan data bawah permukaan dan
variasi parameter reservoir, khususnya temperatur. Penelitian ini menganalisis pengaruh variasi temperatur reservoir terhadap es
timasi potensi energi panas bumi dengan metode Volumetrik dan Mass-in-Place (MIP) berbasis simulasi Monte Carlo, serta mem
bandingkan hasil estimasi kedua metode pada Lapangan Panas Bumi Wayang Windu. Data geosains dikumpulkan dari studi ter
dahulu dan diselaraskan dengan model konseptual lapangan, kemudian digunakan untuk perhitungan potensi energi melalui
metode Volumetrik dan MIP. Simulasi Monte Carlo dilakukan dengan 10.000 iterasi untuk memperoleh distribusi probabilitas P10,
P50, dan P90, serta dilakukan analisis sensitivitas terhadap parameter input. Hasilnya menunjukkan bahwa metode Volumetrik
memberikan estimasi rata-rata sebesar 65,28 MW, sedangkan metode MIP sebesar 48,10 MW. Variasi temperatur reservoir terbukti berpengaruh signifikan, dengan peningkatan suhu menaikkan estimasi potensi energi sebesar 2,45 MW dan penurunan suhu menurunkan estimasi sebesar 2,55 MW. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa metode Volumetrik dipengaruhi dominan oleh temperatur awal dan akhir, sedangkan metode MIP didominasi oleh porositas, densitas uap, dan ketebalan reservoir.
Kata Kunci: Panas bumi; metode volumetrik; mass-in-place; simulasi monte carlo; reservoir geotermal; sensitivitas parameter;
Wayang Windu | en_US |