Optimasi Variasi Konsentrasi Katalis CaO Dari Limbah Cangkang Telur Bebek (Anas Platyrhynchos Domesticus) Dalam Produksi Biodiesel Berbasis Minyak Jelantah
Abstract
Ketergantungan pada bahan bakar fosil telah menyebabkan peningkatan pencemaran CO2. Biodiesel, sebagai alternatif ramah lingkungan dari minyak nabati atau hewani, menawarkan solusi dengan emisi gas buang yang lebih rendah. Pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel sangat penting karena limbah ini dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini mengkaji produksi biodiesel dari minyak jelantah menggunakan katalis CaO dari cangkang telur bebek, dengan yield kalsinasi rata-rata 88.26%. Katalis CaO kemudian diaktivasi dengan larutan KOH 11%. Minyak jelantah, dengan kadar Asam Lemak Bebas (FFA) tinggi (1.57%), diolah melalui esterifikasi menggunakan metanol dan katalis H2SO4, berhasil menurunkan kadar FFA menjadi 0.85%. Selanjutnya, reaksi transesterifikasi dilakukan dengan variasi konsentrasi katalis CaO dan CaO/KOH (1%, 3%, 5%). Hasil FTIR mengkonfirmasi pembentukan metil ester. Analisis GC-MS mengidentifikasi Metil Oleat dan Metil Palmitat sebagai senyawa dominan. Peningkatan konsentrasi katalis justru menurunkan yield biodiesel, dengan konsentrasi 1% memberikan yield tertinggi. Katalis CaO/KOH menunjukkan kinerja lebih baik dalam menghasilkan metil oleat dan metil palmitat. Evaluasi fisikokimia berdasarkan SNI 7182:2015 menunjukkan bahwa hanya sampel 3% CaO (viskositas 5.33 cSt) dan 3% CaO/KOH (viskositas 2.91 cSt) yang memenuhi standar viskositas kinematik. Untuk densitas, hanya sampel 3% CaO/KOH (890 kg/m3) yang memenuhi standar SNI. Kadar FFA produk biodiesel setelah transesterifikasi berkisar antara 1.05% hingga 1.41%.