PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI KITIN DARI CANGKANG KEPITING (CHARYBDIS FERIATA): KONVENSIONAL DAN ALTERNATIF (NATURAL DEEP EUTECTIC SOLVENTS-MICROWAVE)
Abstract
Ekstraksi kitin dari cangkang kepiting (Charybdis feriata) dapat dilakukan secara konvensional maupun alternatif sebagai pengganti pelarut yang lebih ramah lingkungan. Metode konvensional memiliki kelemahan berupa dampak lingkungan, waktu proses panjang, dan potensi degradasi produk. Penelitian ini membandingkan metode konvensional dengan metode alternatif, yaitu ekstraksi dengan bantuan gelombang mikro (microwave) menggunakan pelarut NADES. Metode alternatif dilakukan dengan memvariasikan HBA (Kolin klorida) dan HBD (Asam Laktat, Asam Sitrat, Urea) pada NADES, ukuran partikel bahan baku, dan waktu iradiasi proses ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode alternatif NADES-Microwave secara signifikan lebih unggul. Kondisi optimum dicapai menggunakan NADES berbasis Kolin Klorida:Urea (1:2) pada partikel kasar (>0,177mm) selama 15 menit. Kondisi ini menghasilkan rendemen sebesar 77,3%, yaitu 55,6% lebih tinggi dibandingkan rendemen metode konvensional (49,69%), dicapai dalam waktu lebih singkat 90% dengan nilai DD 62,3%. Hasil karakterisasi FTIR menunjukkan adanya vibrasi ikatan C=O dan ikatan C-N yang menunjukkan adanya kitin. Analisis TGA membuktikan bahwa kitin yang dihasilkan dari metode NADES memiliki stabilitas termal yang jauh lebih superior (T_max = 374,7°C) dibandingkan metode konvensional (T_max = 344,3°C). Stabilitas termal yang tinggi ini merupakan indikator kuat dari kemurnian dan integritas struktural produk yang lebih baik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa metode NADES-Microwave merupakan alternatif yang sangat efisien, cepat, dan berkelanjutan untuk produksi kitin berkualitas tinggi.