Show simple item record

dc.contributor.authorPargian Rahmadanti, Rizka
dc.date.accessioned2025-08-11T09:41:36Z
dc.date.available2025-08-11T09:41:36Z
dc.date.issued2025-08-11
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14449
dc.descriptionPenelitian ini membahas pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap sifat tekstural karbon aktif yang disintesis dari green coke, residu padat hasil samping dari industri pengolahan minyak bumi. Aktivasi dilakukan secara kimia menggunakan larutan KOH dan dipanaskan dalam furnace pada suhu 800 °C dan 900 °C. Karakterisasi menggunakan TGA, FTIR, XRD, SEM, CHN, dan BET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu pemanasan berperan penting dalam peningkatan luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif. Peningkatan suhu dari 800 °C ke 900 °C meningkatkan luas permukaan dari 1,38 m²/g menjadi 2,51 m²/g dan ukuran pori dari 7,41 nm menjadi 12,17 nm, dibandingkan dengan GC murni sebesar 0,45 m²/g dan 4,15 nm. Temuan ini berkontribusi pada pemanfaatan limbah green coke menjadi material bernilai tambah sebagai karbon aktif serta mendukung prinsip pengelolaan limbah berkelanjutan.en_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu pemanasan terhadap luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif disintesis dari green coke (GC) melalui aktivasi kimia menggunakan KOH serta pemanasan furnace. Green coke merupakan produk samping industri perminyakan dengan kandungan karbon tinggi (87–97%) namun dianggap limbah karena belum termanfaatkan. Aktivasi dilakukan pada suhu 800 °C dan 900 °C dengan green coke sebanyak 1 g dicampurkan dengan larutan KOH 1 M sebanyak 50 mL. Karakterisasi dilakukan menggunakan CHN, BET, FTIR, SEM, XRD, dan TGA. Kandungan karbon green coke mencapai 92,14% (Uji SEM-EDS) dan 67,96 (Uji CHN). Hasil TGA memperlihatkan dekomposisi senyawa organik pada 300–600 °C dan puncak endotermik pada 800–900 °C, menjadi dasar pemilihan suhu aktivasi. Spektrum FTIR menunjukkan penurunan intensitas gugus–OH, C=O, dan C–O sebagai indikasi deoksigenasi. Pola XRD menunjukkan puncak lebar pada (002), menandakan peningkatan amorfisitas. Citra SEM menunjukkan GC murni dengan struktur padat berubah menjadi lebih acak pada suhu 800 °C. Uji BET menunjukkan bahwa peningkatan suhu dari 800 °C ke 900 °C meningkatkan luas permukaan dari 1,38 m²/g menjadi 2,51 m²/g dan ukuran pori dari 7,41 nm menjadi 12,17 nm, dibandingkan dengan GC murni sebesar 0,45 m²/g dan 4,15 nm. Pada penelitian ini suhu aktivasi 800°C dan 900°C berpengaruh terhadap peningkatkan luas permukaan dan ukuran pori karbon aktif yang dihasilkan.en_US
dc.subjectkarbon aktif, green coke, KOH, karakteristik permukaanen_US
dc.titlePENGARUH VARIASI SUHU PEMANASAN TERHADAP LUAS PERMUKAAN DAN UKURAN PORI GREEN COKE TERAKTIVASIen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

FilesSizeFormatView

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record