dc.description.abstract | Pembentukan wax pada transportasi minyak dengan kandungan parafin tinggi menjadi tantangan utama karena dapat menyebabkan penyumbatan aliran, peningkatan tekanan, dan penurunan produksi. Penelitian ini bertujuan memodelkan pengembangan Lapangan Fialarang serta memprediksi dan memitigasi risiko pembentukan wax menggunakan Integrated Production Modelling (IPM). Pemodelan dilakukan pada sistem terintegrasi yang mencakup karakteristik fluida, konfigurasi sumur, dan jaringan pipa permukaan. Mencakup dua skenario yaitu base case yang merepresentasikan kondisi aktual dan Thermal Management System (TMS) yang merupakan usulan proyek pengembangan yang terdiri atas penggunaan Electric Submersible Pump (ESP), insulasi termal, dan pemanas aktif. Hasil base case menunjukkan produksi minyak sebesar 2205.6 STB/d dengan risiko pembentukan wax pada TL_Oil meter ke-200 akibat temperatur turun di bawah Wax Appearance Temperature (127.63°F). Skenario TMS berhasil dalam meningkatkan produksi Lapangan Fialarang menjadi 7316.4 STB/d, menaikkan temperatur fluida, dan mencegah pembentukan wax menggunakan pemanas pada meter ke-2200 dengan temperatur 135 °F. Kandungan fraksi berat C20+ terbukti berperan signifikan dalam risiko pembentukan wax. Penerapan strategi TMS terbukti efektif dalam mempertahankan temperatur di atas WAT dan meningkatkan kinerja produksi Lapangan Fialarang. | en_US |