• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Perubahan Sikap Arab Saudi terhadap Skema Pengurangan Minyak Secara Bertahap dalam Pertemuan UNFCCC - Conference of the Parties Pada Tahun 2023.

    Thumbnail
    View/Open
    Laporan Tugas Akhir_106221014_Muhammad Azizi Fernando Reza.pdf (1.185Mb)
    Date
    2025-08-12
    Author
    Reza, Muhammad Azizi Fernando
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perubahan iklim menjadi isu global yang membutuhkan respons kolektif dengan UNFCCC dan COP sebagai forum utama dalam merumuskan kebijakan iklim multilateral. Arab Saudi, sebagai eksportir minyak terbesar, selama hampir tiga dekade menolak usulan pengurangan bahan bakar fosil. Namun, UNFCCC-COP28 di Dubai tahun 2023, Arab Saudi menunjukkan pergeseran sikap dengan mendukung terminologi “transition away from fossil fuels” pada teks akhir Global Stocktake, asalkan prinsip transisi adil tetap diakomodasi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan kerangka Rational Actor Model dari Graham T. Allison. Arab Saudi diposisikan sebagai aktor rasional yang mengambil keputusan berdasarkan kalkulasi untung-rugi. Data dikumpulkan melalui studi pustaka, dokumen resmi COP, kebijakan nasional Arab Saudi, dan literatur akademik. Penelitian menemukan bahwa perubahan sikap diplomatik Arab Saudi dipengaruhi oleh kebutuhan menjaga stabilitas ekonomi nasional, tekanan internasional untuk melakukan transisi energi, serta kepentingan menjaga legitimasi di kancah global. Arab Saudi memilih kompromi melalui dukungan bersyarat terhadap transisi energi global, sembari tetap melindungi kepentingan strategis nasional di industri minyak. Keputusan Arab Saudi dalam COP28 merefleksikan strategi diplomatik adaptif berbasis kalkulasi rasional, bukan sekadar tekanan eksternal. Konsep Circular Carbon Economy dan inisiatif domestik seperti Vision 2030 serta Saudi Green Initiative menjadi instrumen utama dalam menyeimbangkan tekanan perubahan iklim global dengan kepentingan nasional. Temuan ini memperlihatkan bagaimana negara produsen energi fosil mampu menavigasi norma internasional tanpa kehilangan otonomi strategisnya.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14571
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV