Kontrol Geologi Terhadap Pengayaan Nikel Pada Endapan Laterit di Daerah Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara
Abstract
Penelitian ini dilakukan di wilayah IUP PT Antam Tbk yang berada di Kecamatan Pomalaa,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. Daerah penelitian merupakan daerah kompleks ultramafik yang didominasi oleh batuan serpentinit dan harzburgit sebagai batuan pembawa unsur nikel. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kontrol geologi (geomorfologi, struktur, dan litologi) terhadap pengayaan nikel serta untuk mengidentifikasi persebaran kadar nikelnya. Adapun metode penelitiannya yaitu: tahap studi literatur, pengambilan data primer berupa pemetaan geologi 4x4 km2 (geomorfologi, struktur, dan litologi), pengambilan data sekunder berupa data pemboran, analisis data geologi (geomorfologi, struktur, dan petrografi) dan data pemboran, pembuatan peta (geomorfologi,
struktur, lintasan, geologi dan sebaran kadar Ni), dan hasil interpretasi kontrol geologi terhadap
pengayaan nikel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa geomorfologi lokasi penelitian antara lain Satuan Dataran
(D5), Satuan Perbukitan & Lereng Denudasional dengan Erosi Kecil (D1), dan Satuan Perbukitan & Lereng Denudasional dengan Erosi Sedang-Parah (D2). Klasifikasi tingkat erosi pada masing-masing satuan geomorfologi dilakukan berdasarkan interpretasi citra DEM dan analisis morfologi lapangan, dengan mempertimbangkan kerapatan aliran, tingkat pemotongan lereng, serta bentuk bentang lahan. Di antara satuan tersebut, Satuan Dataran (D5) dengan kemiringan landai memiliki rata-rata kadar nikel tertinggi, yaitu 1,64% Ni pada zona saprolit dan 0,96% Ni pada zona limonit. Daerah dengan keterdapatan struktur seperti rekahan cenderung memiliki kadar Ni tinggi di kedua zona, dengan nilai mencapai 1,55% Ni pada saprolit dan 1,09% Ni pada limonit. Litologi serpentinit memiliki kadar Ni mencapai 1,17% Ni pada zona saprolit dan 0,74% Ni pada zona limonit, sedangkan harzburgit lebih rendah yaitu 0,93% Ni zona saprolit dan 0,73% Ni zona limonit. Persebaran kadar nikel di daerah penelitian bersifat bervariasi, baik pada zona saprolit maupun limonit, dan tidak terdapat satu faktor geologi yang secara dominan mengontrol pengayaan. Pengayaan nikel merupakan hasil keterkaitan antar faktor geomorfologi, struktur, dan litologi. Proses pengayaan akan optimal apabila ketiga aspek tersebut saling mendukung, sedangkan jika salah satu faktor tidak memenuhi, kadar nikel cenderung rendah.