KAJIAN KONTRAK COST RECOVERY DAN GROSS SPLIT PADA LAPANGAN X

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai analisis hasil keekonomian dalam penerapan skema PSC cost recovery dan gross split pada kontrak kerja sama pada bidang minyak dan gas bumi di Indonesia. Skema PSC Cost Recovery perhitungan ini mengacu pada undang – undang nomor 22 tahun 2011 tentang pembagian hasil antara kontraktor dan juga pemerintah, sedangkan untuk skema PSC Gross Split perhitungan ini mengacu pada Permen ESDM nomor 8 tahun 2017 menetapkan besaran bagi hasil awal, yang mana indikator yang dihitung pada skripsi kali ini adalah indikator keekonomian mengenai net present value, internal rate of return, dan pay out time. Metode yang digunakan dalam kasus ini adalah metode jenis kuantitatif atau metode dengan pengolahan data menggunakan data angka sintetis metode ini adalah menghitung keekonomian sangat bersangkut – paut dengan angka dan indikator yang dihitung adalah berupa angka. Jadi ditetapkanlah metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Dari hasil perhitungan maka didapatkan hasil perhitungan dari sistem skema PSC cost recovery yaitu yang pertama adalah pendapatan pemerintah sebesar 68%, sedangkan kontraktor adalah 32% dari total gross revenue sebesar $1.057.162.98,8 dengan net present value $132.882.463, internal rate of return 21% dan waktu yang dipergunakan untuk mengembalikan kumilatif modal atau pay out time sebesar 10.64 tahun. Sedangkan untuk skema PSC gross split yaitu yang pertama adalah pendapatan pemerintah sebesar 54%, sedangkan kontraktor adalah 46% dari total gross revenue sebesar $1.057.162.98,8 dengan net present value $62.336.405, internal rate of return 26% dan waktu yang dipergunakan untuk mengembalikan kumilatif modal atau pay out time sebesar 6.63 tahun.