• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF COMMUNICATION AND DIPLOMACY
    • INTERNATIONAL RELATIONS (HUBUNGAN INTERNASIONAL)
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERLINDUNGAN DIPLOMATIK PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP PEKERJA MIGRAN INDONESIA ILEGAL DI ARAB SAUDI PASCAIMPLEMENTASI SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL TAHUN 2022-2024

    Thumbnail
    View/Open
    LAPORAN TA_REZTI DEVIE SUDARYANTI_106221063.pdf (1.226Mb)
    Date
    2025-08-14
    Author
    Sudaryanti, Rezti Devie
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pemerintah Indonesia mulai memberlakukan Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) pada tahun 2022 sebagai kebijakan untuk menekan keberangkatan non-prosedural dan memperkuat perlindungan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Arab Saudi. Namun, hingga awal 2024, jumlah PMI ilegal masih tinggi, dengan estimasi mencapai sekitar 183.000 orang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis balasan pemerintah Indonesia melakukan perlindungan diplomatik terhadap PMI ilegal di Arab Saudi setelah penerapan SPSK. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dan wawancara semi-formal dengan dua narasumber, yaitu Dwi Cahyani selaku Pengantar Kerja Ahli Pertama di BP3MI Jawa Barat Masa Bakti 2021-2025 dan Dedeh selaku ex PMI ilegal di Arab Saudi periode 2022–2023. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan pemerintah melakukan perlindungan diplomatik meliputi pemenuhan kewajiban konstitusional untuk melindungi seluruh warga negara tanpa diskriminasi status legalitas, adanya ikatan kewarganegaraan yang sah sesuai prinsip nationality link dalam konsep Borchard, perlunya memastikan terpenuhinya standar minimum perlakuan bagi PMI di luar negeri, serta mempertahankan hubungan diplomatik dengan Arab Saudi untuk mengatasi pelanggaran hak PMI. Meskipun demikian, pelaksanaan perlindungan diplomatik masih menghadapi tantangan berupa lemahnya pengawasan jalur keberangkatan non-prosedural, kuatnya praktik percaloan dalam migrasi tenaga kerja, dan rendahnya kesadaran masyarakat mengenai prosedur penempatan resmi serta risiko migrasi ilegal.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14788
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (IR)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV