ANALISIS MIKROPLASTIK PADA AIR HUJAN DI KAWASAN URBAN (STUDI KASUS: JAKARTA PUSAT)
Abstract
Mikroplastik (MP) adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari degradasi plastik yang lebih besar, dengan kawasan urban menjadi sumber utama produksi, konsumsi, dan pelepasannya ke lingkungan. Partikel ini dapat tersebar luas di atmosfer melalui aktivitas perkotaan seperti abrasi ban kendaraan dan serat tekstil sintetis, kemudian jatuh ke permukaan bumi melalui deposisi basah (air hujan). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan, influx mikroplastik pada air hujan ke daratan dan air permukaan, serta mengidentifikasi karakteristik fisik mikroplastik yang terkandung dalam sampel air hujan di kawasan urban Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan uji laboratorium, dengan pengumpulan sampel air hujan selama 1x24 jam menggunakan alat stainless-steel basin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Sampel kemudian difiltrasi menggunakan filter GF/C Whatman® (1.2 µm porosity), diwarnai dengan Nile Red dye, dan diidentifikasi menggunakan mikroskop stereo trinokuler (ZS7050) dengan software S-Eye 2.0 serta mikroskop stereo (Olympus SZX7) dengan software ToupView untuk mengidentifikasi bentuk, warna, dan ukuran. Analisis kelimpahan dilakukan dengan menggunakan metode NOAA (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik terdeteksi dalam sampel air hujan di Jakarta Pusat dengan kelimpahan rata-rata mikroplastik adalah 30,6 partikel/liter. Berdasarkan karakteristiknya, bentuk mikroplastik yang paling banyak ditemukan berbentuk fiber sebesar 57%. Warna mikroplastik yang paling banyak ditemukan merupakan warna transparan sebanyak 43%. Ukuran mikroplastik yang paling banyak ditemukan merupakan ukuran 100-500 µm sebesar 48%. Estimasi jumlah influx mikroplastik dari air hujan ke daratan didapatkan sebesar ±7,08×10^5 partikel dan jumlah influx mikroplastik dari air hujan ke air permukaan sebesar ±1,76×10^8 partikel. Temuan ini mengindikasikan adanya pencemaran mikroplastik di atmosfer dan air hujan kawasan urban Jakarta Pusat dan perlunya upaya mitigasi pencemaran mikroplastik pada atmosfer, air hujan dan badan air