Show simple item record

dc.contributor.authorPratama, Agung Putra
dc.date.accessioned2025-08-14T11:03:33Z
dc.date.available2025-08-14T11:03:33Z
dc.date.issued2025-08-11
dc.identifier.citationAchmad, R. N. (2011). Pandangan Politik Soekarno Dalam Membangun Masjid Istiqlal. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Advances, R. (2023). Atmospheric microplastics: Exposure, toxicity, and detrimental health effects. Royal Society of Chemistry. Ali, M. M. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif dan Penerapan Nya Dalam Penelitian. Education Journal. Allen, S. A. (2019). Atmospheric transport and deposition of microplastics in a remote mountain catchment. Nature Geoscience, 339–344. Almahdahulhizah, V. (2019). Analisis Kelimpahan dan Jenis Mikroplasyik pada Air dan Sedimen di Sungai Wonorejo, Surabaya, Jawa Timur. Malang: Universitas Brawijaya. Asadi, M. A. (2019). Microplastics in the sediment of intertidal areas of Lamongan , Indonesia. 12(4), 1065–1073. Auta, H. S. (2017). Distribution and importance of microplastics in the marine environment: A review of the sources, fate, effects, and potential solutions. Environment International, 102, 165–176. Avio C. G., G. S. (2015). Experimental deveen_US
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/14822
dc.descriptionMikroplastik (MP) adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari degradasi plastik berukuran lebih besar, dengan kawasan urban sebagai salah satu sumber utama pelepasannya ke lingkungan melalui aktivitas seperti abrasi ban kendaraan dan pelepasan serat tekstil sintetis, yang kemudian terbawa ke permukaan bumi melalui deposisi basah (air hujan). Penelitian ini bertujuan menganalisis kelimpahan dan influx mikroplastik dari air hujan ke daratan maupun air permukaan, serta mengidentifikasi karakteristik fisiknya pada kawasan urban Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Metode yang digunakan meliputi pengambilan sampel air hujan selama 1×24 jam menggunakan stainless-steel basin, filtrasi dengan filter GF/C Whatman® (1,2 µm), pewarnaan dengan Nile Red dye, dan identifikasi bentuk, warna, serta ukuran partikel menggunakan mikroskop stereo trinokuler ZS7050 (S-Eye 2.0) dan mikroskop stereo Olympus SZX7 (ToupView). Analisis kelimpahan dilakukan menggunakan metode NOAA (2015). Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan rata-rata mikroplastik sebesar 30,6 partikel/liter dengan dominasi bentuk fiber (57%), warna transparan (43%), dan ukuran 100–500 µm (48%). Estimasi influx mencapai ±7,08×10^5 partikel ke daratan dan ±1,76×10^8 partikel ke air permukaan, mengindikasikan adanya pencemaran mikroplastik di atmosfer dan air hujan kawasan urban Jakarta Pusat, sehingga diperlukan upaya mitigasi pencemaran pada atmosfer, air hujan, dan badan air.en_US
dc.description.abstractMikroplastik (MP) adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm yang berasal dari degradasi plastik yang lebih besar, dengan kawasan urban menjadi sumber utama produksi, konsumsi, dan pelepasannya ke lingkungan. Partikel ini dapat tersebar luas di atmosfer melalui aktivitas perkotaan seperti abrasi ban kendaraan dan serat tekstil sintetis, kemudian jatuh ke permukaan bumi melalui deposisi basah (air hujan). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan, influx mikroplastik pada air hujan ke daratan dan air permukaan, serta mengidentifikasi karakteristik fisik mikroplastik yang terkandung dalam sampel air hujan di kawasan urban Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif dan uji laboratorium, dengan pengumpulan sampel air hujan selama 1x24 jam menggunakan alat stainless-steel basin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Sampel kemudian difiltrasi menggunakan filter GF/C Whatman® (1.2 µm porosity), diwarnai dengan Nile Red dye, dan diidentifikasi menggunakan mikroskop stereo trinokuler (ZS7050) dengan software S-Eye 2.0 serta mikroskop stereo (Olympus SZX7) dengan software ToupView untuk mengidentifikasi bentuk, warna, dan ukuran. Analisis kelimpahan dilakukan dengan menggunakan metode NOAA (2015). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik terdeteksi dalam sampel air hujan di Jakarta Pusat dengan kelimpahan rata-rata mikroplastik adalah 30,6 partikel/liter. Berdasarkan karakteristiknya, bentuk mikroplastik yang paling banyak ditemukan berbentuk fiber sebesar 57%. Warna mikroplastik yang paling banyak ditemukan merupakan warna transparan sebanyak 43%. Ukuran mikroplastik yang paling banyak ditemukan merupakan ukuran 100-500 µm sebesar 48%. Estimasi jumlah influx mikroplastik dari air hujan ke daratan didapatkan sebesar ±7,08×10^5 partikel dan jumlah influx mikroplastik dari air hujan ke air permukaan sebesar ±1,76×10^8 partikel. Temuan ini mengindikasikan adanya pencemaran mikroplastik di atmosfer dan air hujan kawasan urban Jakarta Pusat dan perlunya upaya mitigasi pencemaran mikroplastik pada atmosfer, air hujan dan badan airen_US
dc.subjectMikroplastik, Air Hujan, Kawasan Urban, Jakarta Pusat, Kelimpahan, Karakteristik, Partikelen_US
dc.titleANALISIS MIKROPLASTIK PADA AIR HUJAN DI KAWASAN URBAN (STUDI KASUS: JAKARTA PUSAT)en_US
dc.title.alternativeMICROPLASTIC ANALYSIS IN RAINWATER IN URBAN AREAS (CASE STUDY: CENTRAL JAKARTA)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record