Pengaruh Heat Treatment Terhadap Korosi Batas Butir dan Sudut Tekuk Terhadap Korosi Retak Tegang Pada Stainless Steel 304
Abstract
Pengaruh Heat Treatment Terhadap Korosi Batas Butir dan Sudut Tekuk Terhadap Korosi Retak Tegang Pada Stainless Steel 304. Penelitian ini tentang analisis korosi batas butir (intergranular corrosion/IGC) dan korosi retak tegang (stress corrosion cracking/SCC) pada stainless steel 304. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh variasi waktu penahanan (holding time), sudut tekuk, serta eksposur terhadap larutan NaCl 3,5% terhadap kerusakan struktur logam. Metode yang digunakan adalah heat treatment (annealing dan sensitization), uji tekuk dengan sudut 0°, 90°, dan 180°, pengujian elektrokimia menggunakan Open Circuit Potential (OCP) dan Tafel Plot, serta pengamatan mikrostruktur menggunakan mikroskop optik dan SEM.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan waktu penahanan hingga 150 menit meningkatkan jumlah presipitasi karbida kromium (Cr₂₃C₆) yang memicu korosi batas butir, ditunjukkan oleh melemahnya nilai kekuatan material. Semakin besar sudut tekuk, semakin besar tegangan tarik yang memicu SCC. Nilai OCP terburuk tercatat pada spesimen dengan sudut 180° dan waktu penahanan 150 menit sebesar -0,21899
V. Laju korosi yang paling cepat terjadi pada spesimen 150 menit 180° Hal ini dikarenakan semakin lama waktu penahanan laju korosi meningkat karena terbentukan endapan kromium karbida yang memperburuk ketahanan korosi. Jumlah lubang korosi (pitting corrosion) terbanyak juga terjadi pada spesimen dengan perlakuan tersebut, yaitu 53 lubang. Retak SCC terpanjang terjadi pada kombinasi sudut tekuk 180° dan 150 menit dengan panjang 8,184 mm.