PENGARUH HOLDING TIME PADA PROSES HEAT TREATMENT DAN SUDUT TEKUK TERHADAP PERILAKU KOROSI STAINLESS STEEL 201
Abstract
Penelitian ini menganalisis dampak variasi konsentrasi ion klorida dan waktu penahanan (holding time) terhadap intergranular corrosion (IGC) dan stress corrosion cracking (SCC) pada stainless steel 20, disadari oleh seringnya kegagalan pipa industri akiibat korosi dan retak tegan di lingkungan yang kaya akan klorida. Metode yang digunakan meliputi perlakuan panas (annealing dan sensitization) pada suhu 7000C dengan holding time 90, 120, dan 150 menit, dan deformasi uji tekuk 00, 900, dan 1800. Pengujian korosi dilakukan via Open Circuit Potential (OCP, polarisasi anodik Tafel, serta observasi mikrostruktur dengan mikroskop optik.
Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan waktu penahanan dan sudut tekuk meningkatkan kecenderungan korosi antar butir dan retak korosi tegangan. Nilai OCP dan kurva Tafel bergeser ke arah negetif seiring perlakuan, mengidikasikan laju korosi yang lebih tinggi. Pengamatan mikrostruktur juga mengkonfirmasi presipitasi kromium karbida (Cr3C6) di batar butir dan retakan mikro signifikan pada kondisi perlakuan ektrem. Dengan demikian, kombinasi parameter termal dan mekanis sangat menentukan ketahanan korosi stainless steel 201 di lingkungan agresif, menjadi dasar penting mitigasi korosi pada sistem perpipaan industri.