EVALUASI PENINGKATAN PRODUKSI LAPANGAN BUNGORI SETELAH IMPLEMENTASI HYDRAULIC FRACTURING DENGAN METODE PERMODELAN LAPANGAN TERINTEGRASI (IPM)
Abstract
Lapangan Bungori merupakan lapangan yang terletak di onshore di mana lapangan ini memiliki satu reservoir dengan enam sumur yang sudah berproduksi selama dua tahun. Pada Lapangan Bungori dilakukan hydraulic fracturing untuk meningkatkan produksi. Penelitian ini dilakukan dengan membuat suatu model terintegrasi dari Lapangan Bungori, mulai dari permodelan reservoir, model sumur, serta model jaringan permukaan menggunakan perangkat lunak dari Integrated Production Modelling (MBAL, PROSPER, dan GAP). Pada aliran natural, Lapangan Bungori mengalir pada laju alir sebesar 10,758.2 STB/d, dengan laju produksi minyak sebesar 10,045.7 STB/d, laju produksi air sebesar 712.5 STB/d, dan laju produksi gas sebesar 5.081 STB/d dengan tekanan separator 80 psig. Pada skenario penambahan Hydraulic Fracturing pada sumur-sumur di Manifold Bungori Barat Daya yaitu BRI-01a, BRI-02c, dan BRI-03a menunjukkan kenaikkan produksi harian pada separator menjadi 14,826.9 STB/d. Kenaikkan laju alir dan tekanan terjadi cukup signifikan hanya pada ketiga sumur di Manifold Bungori Barat Daya. Untuk skenario penambahan Hydraulic Fracturing di semua sumur, menunjukkan kenaikkan produksi harian menjadi 17,079.1 STB/d dan semua sumur mengalami kenaikan laju alir serta tekanan. Menunjukkan bahwa rekahan baru yang terbuka mampu meningkatkan produksi pada Lapangan Bungori.