dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk melakukan audit energi awal pada sistem pencahayaan dan elevator
di Gedung Griya Legita. Evaluasi dilakukan berdasarkan standar SNI 6197-2020 untuk sistem
pencahayaan, serta pendekatan metode Taguchi untuk menganalisis konsumsi energi motor
elevator. Pengukuran intensitas cahaya menunjukkan bahwa 9 dari 27 ruangan memiliki tingkat
pencahayaan di bawah standar minimum SNI 6197-2020, dengan nilai terendah ditemukan pada
ruang 2101 sebesar 180.64 lx. Faktor penyebab meliputi lampu tidak berfungsi, penurunan
efisiensi lampu, dan luminer berdebu. Auditorium dikategorikan boros energi karena melebihi
ambang batas daya pencahayaan dan menggunakan lampu Philips T5 28 W yang kurang efisien.
Penggantian lampu pada auditorium berpotensi menghemat Rp 5.501.958,23 per tahun atau 5.37%
dari total biaya listrik sistem pencahayaan. Analisis konsumsi energi dua unit lift dengan metode
Taguchi menunjukkan bahwa faktor beban merupakan variabel paling berpengaruh terhadap
konsumsi daya, diikuti jarak tempuh. Strategi efisiensi yang direkomendasikan meliputi
penerapan beban minimum 300-360 kg pada jam off-peak melalui batching penumpang, serta
pengoperasian musiman dengan menonaktifkan salah satu lift pada periode libur akademik.
Implementasi strategi ini berpotensi menghemat 3722,33 kWh atau setara Rp 5.952.858,30 per
tahun, merepresentasikan penghematan 5.55% dari konsumsi listrik tahunan sistem elevator.
Temuan ini menegaskan pentingnya manajemen beban dan pemilihan teknologi hemat energi
dalam meningkatkan efisiensi operasional gedung.
Kata kunci: Audit Energi, Pencahayaan, Efisiensi Energi, Elevator, Taguchi. | en_US |