| dc.description.abstract | Laporan kerja praktik ini membahas analisis pola supply avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Halim Perdanakusuma yang disuplai melalui dua Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), yaitu TBBM Balongan dan TBBM SHAFTI pada PT Pertamina Patra Niaga. Kajian dilakukan melalui observasi lapangan, studi dokumen, pemetaan alur bisnis avtur, perhitungan biaya distribusi (berdasarkan volume, jarak, dan tarif angkut), serta analisis komparatif menggunakan pendekatan SWOT dan Weighted Scoring Model (WSM) dengan kriteria biaya, jarak, waktu tempuh, kapasitas tangki, dan risiko distribusi. Hasil analisis menunjukkan bahwa TBBM SHAFTI yang berjarak 46 km dengan waktu tempuh ±2 jam dan biaya distribusi Rp 18,38 juta per 448 KL lebih unggul secara operasional dibandingkan TBBM Balongan yang berjarak 221 km dengan waktu tempuh ±5–6 jam dan biaya distribusi Rp 88,31 juta per 448 KL, meskipun Balongan tetap berperan sebagai jalur alternatif dengan pasokan langsung dari RU VI dan kapasitas stok yang memadai. Nilai total WSM SHAFTI (4,80) yang lebih tinggi dibandingkan Balongan (2,40) menguatkan rekomendasi bahwa SHAFTI layak dijadikan jalur utama distribusi avtur ke DPPU Halim, sementara Balongan difungsikan sebagai jalur cadangan untuk menjaga keandalan pasokan dan ketahanan rantai pasok avtur. | en_US |