dc.description.abstract | Upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional melalui peningkatan produksi komoditas pangan strategis seperti padi, jagung, kedelai, tebu, dan komoditas penting lainnya secara berkesinambungan telah menjadi program utama pemerintah. Dalam menjalankan program tersebut, diperlukan sinergi dan dukungan penuh dari berbagai aspek penting terkait proses produksi pertanian. Salah satu aspek tersebut adalah ketersediaan pasokan pupuk dan bahan fertilitas lainnya. Sebagai salah satu perusahaan produsen pupuk terbesar di Indonesia, PT. Petrokimia Gresik telah berhasil memproduksi berbagai produk pupuk maupun nonpupuk. Salah satu produk pupuk yang diuji di laboratorium pabrik I adalah pupuk ZA. Pupuk ini mengandung senyawa ZA (zwavelzuur ammoniak) atau ammonium sulfat, (NH4)2SO4 yang berfungsi sebagai sumber zat hara nitrogen dan sulfur bagi tanaman. Guna menjaga kualitas produk yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, baik oleh aturan yang mengatur standar minimum kandungan produk maupun permintaan khusus dari konsumen, perusahaan secara konsisten menjalankan manajemen quality control melalui proses pemeriksaan kandungan produk. Dalam spesifikasi produk yang berlaku secara umum, pupuk ZA yang dihasilkan harus memiliki kandungan nitrogen dan sulfur total masing-masing minimal 20,8% dan 23,8%, serta kadar air maksimal 1% dengan sifat tidak higroskopis, mudah larut dalam air, dan berbentuk kristal. Untuk memastikan produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi tersebut maka perlu adanya analisis kandungan masing-masing unsur. Oleh karena itu, pada kegiatan kerja praktik kali ini akan diambil tema mengenai analisis kandungan nitrogen total dalam sampel pupuk ZA dengan menggunakan metode titrasi formol. Berdasarkan analisis data hasil penelitian tentang kadar nitrogen total dan ketidakpastian pengukuran menggunakan metode titrasi formol (Metode SNI 02-1760-2005), dapat disimpulkan bahwa kandungan rata-rata nitrogen total pada sampel pupuk ZA yang diuji dalam 10 kali pengujian adalah sebesar 21,024 %. Hasil tersebut berada di atas batas minimum kandungan sesuai spesifikasi yang berlaku yakni sebesar 20,8 %. Nilai ketidakpastian diperluas (extended uncertainty) dalam 10 kali percobaan penentuan kadar nitrogen total adalah 0,124 %, sehingga pelaporan ketidakpastian pengukuran pada penelitian kali ini adalah 21,024 % ± 0,124 %. Hal tersebut menunjukkan nilai benar berada pada rentang 20,900 % hingga 21,148 %. | en_US |